TRIBUNTRAVEL.COM - Penumpang pesawat memiliki sejumlah aturan yang harus dipatuhi ketika melakukan penerbangan.
Termasuk larangan membawa sejumlah barang bawaan yang berpotensi menganggu keamanan dan keselamatan penumpang pesawat maupun awak kru yang bertugas.
Inilah mengapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan perangkat elektronik portabel dengan baterai dibawa ke dalam kabin pesawat.
Laptop, ponsel, dan barang-barang lain dengan baterai lithium menimbulkan risiko kebakaran dalam pesawat.
Baca juga: Pramugari Bagikan Tips Atasi Rasa Takut untuk Kamu yang Baru Pertama Kali Naik Pesawat
Jika disimpan di kabin pesawat, risiko dapat diminimalkan berkat campur tangan awak kabin.
Seperti halnya kasus di dalam penerbangan Air France AF9421 awal bulan ini, ketika baterai lithium dalam rokok elektrik memicu kebakaran, dilansir dari Simple Flying, Minggu (20/11/2022).
Tonton juga:
Baterai rokok elektrik terbakar, menyebabkan cedera parah
Pada tanggal 2 November 2022, penerbangan Air France AF9421 mengoperasikan layanan rutin intra-Eropa antara Malaga (AGP) dan Paris Charles de Gaulle (CDG).
Penerbangan ini dioperasikan oleh salah satu dari 36 Airbus 320s aktif Air France, terdaftar F-HEPJ.
Ketika Airbus 320 akan mendarat di landasan pacu 26L Bandara Charles de Gaulle Paris, Prancis baterai lithium dari rokok elektrik penumpang ada yang terbakar.
Insiden itu membuat anggota awak kabin segera turun tangan, memungkinkan penerbangan Air France mendarat dengan selamat di bandara.
Biro Penyelidikan dan Analisis Prancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) merilis pernyataan bahwa kru menggunakan alat khusus, untuk menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran.
Di situs web BEA, status investigasi disebut sedang berlangsung.
Baca juga: Wanita Dilabrak Penumpang Lain di Pesawat Gara-gara Nonton Film: Jangan Spoiler
Mengapa Baterai Lithium Terbakar?
Lebih dari setahun, ratusan juta baterai lithium dibawa naik pesawat terbang di seluruh dunia.
Memang, baterai lithium dapat ditemukan di perangkat elektronik pribadi penumpang, termasuk ponsel, laptop, dan earphone, dan di beberapa jenis peralatan pesawat, seperti Electronic Flight Bags.
Menurut produsen pesawat Eropa, Airbus, baterai Lithium aman.
Namun, kurangnya kesadaran mengenai karakteristik mereka dan kesalahan penanganan atau malfungsi dapat menyebabkan bahaya yang parah.
Baca juga: Pramugari Ungkap Fasilitas Rahasia Gratis di Pesawat dan Cara Mendapatkannya
Jadi mengapa lithium digunakan untuk memproduksi baterai?
Jawabannya adalah kapasitas penyimpanan energinya yang sangat baik, lithium optimal untuk membuat sumber daya ringan yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik pribadi atau aplikasi pesawat terbang.
Risiko utama yang terkait dengan adopsi baterai lithium adalah apa yang disebut thermal runaway.
Bisa dibilang, thermal runaway merupakan reaksi berantai tak terbendung yang dapat menyebabkan kebakaran pada suhu 60 derajat ke atas.
Pada gilirannya, reaksi ini dapat menghasilkan asap, gas yang mudah terbakar, panas berlebihan, api, atau ledakan.
Setelah reaksi yang sangat berbahaya ini terjadi, dapat dengan cepat menyebar, menghasilkan panas yang cukup untuk membuatnya terbakar.
Baca juga: Cerita Wanita Tak Diberi Jalan Penumpang Lain ke Toilet Pesawat, Picu Perdebatan Warganet
Bagaimana kebakaran baterai lithium dapat dicegah?
Mengingat konsekuensi yang berpotensi bencana yang akan ditimbulkan oleh baterai lithium dalam penerbangan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) sekarang mengharuskan semua perangkat elektronik pribadi yang mengandung baterai lithium untuk disimpan dalam bagasi jinjing.
IATA dan ICAO juga menyarankan semua penumpang harus diberitahu mengapa baterai lithium tidak boleh ditempatkan di bagasi check-in.
Selain itu, penggunaan baterai yang benar juga harus ditunjukkan kepada semua traveler yang bepergian naik pesawat.
Jadi, ketika penumpang sudah lebih mengerti alasannya, tentu bisa selalu ingat untuk tak meletakkan rokok elektrik dalam bagasi pesawat melainkan di tas jinjing yang diletakkan di kabin.
Baca juga: Baru Saja Lepas Landas, Sebuah Pesawat Harus Kembali Mendarat usai Penumpang Berteriak Api
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar perilaku menyebalkan penumpang pesawat, di sini.
Baca tanpa iklan