TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak tiga tarian tradisional disuguhkan saat Spouse Program Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang berlangsung di Sofitel Nusa Dua Beach, Bali, Selasa (15/11/2022).
Salah satu tarian tradisional yang ditampilkan kepada para Kepala Negara KTT G20 adalah tari Tortor.
Merupakan tarian tradisional suku Batak, tari Tortor biasanya dipertunjukkan saat acara ritual dan sakral.
Tari Tortor biasanya diadakan saat upacara pemakaman, penyembuhan, panen, dan sebagainya.
Baca juga: Fakta Unik GWK Cultural Park, Lokasi Jamuan Makan Malam Delegasi KTT G20 di Bali
Bermakna harapan dan doa, tari Tortor berupa gerakan dengan menangkupkan kedua telapak tangan di depan dada.
Selain itu, berikut fakta unik tari Tortor yang disuguhkan dalam salah satu rangkaian acara KTT G20.
LIHAT JUGA:
1. Berasal dari Batak Toba
Tari Tortor merupakan tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, tepatnya Suku Batak Toba.
Di tempat asalnya, tari Tortor kerap dipertunjukkan dalam berbagai acara adat.
Mulai dari acara adat yang berhubungan dengan kematian maupun peristiwa sukacita.
Baca juga: Fakta Unik The Apurva Kempinski, Hotel Bintang 5 di Bali yang Jadi Lokasi Utama KTT G20
Dikutip Kompas.com dari buku Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara (2011) karya diedit oleh Bungaran Antonius Simanjuntak, Tortor Batak Toba sebagai tarian tradisional yang telah membudaya.
Di mana mempunyai tempat dan kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat adat.
2. Salah satu tarian tertua di Indonesia
Melansir Kompas.com, tari Tortor termasuk salah satu tarian tua yang ada di Indonesia.