Sebelum kedatangan Elon Musk, Twitter telah menetapkan pengaturan kerja dengan sistem remote (remote working) secara permanen untuk para pekerjanya.
Hal itu menjadi salah satu topik pertama dalam pembicaraan langsung yang diadakan Elon Musk dengan staf Twitter setelah mengumumkan kesepakatan untuk membeli perusahaan pada awal tahun.
Elon Musk kemudian mengatakan bahwa dia menentang remote working dan hanya akan memberikan pengecualian berdasarkan per kasus, seperti yang dia lakukan sekarang.
Dia juga telah menghilangkan "days of rest" dari kalender staf Twitter, yang merupakan hari libur bulanan di seluruh perusahaan dan diperkenalkan selama periode pandemi.
Nampaknya Elon Musk kurang puas dengan budaya kerja Twitter yang berlaku selama ini.
"Jalan di depan sulit dan akan membutuhkan kerja keras untuk berhasil," tulis Elon Musk dalam emailnya kepada karyawan.
Dalam email terpisah, ia menambahkan bahwa “Selama beberapa hari ke depan, prioritas utama adalah menemukan dan menangguhkan bot/troll/spam yang terverifikasi."
Baca juga: Elon Musk Rilis Produk Parfum Seharga Rp 1,5 Juta, Langsung Ludes Terjual
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait Elon Musk, kunjungi laman ini.