TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Halloween di Korea Selatan tahun ini memang sedikit memilukan.
Tragedi kerumunan di Itaewon pada 29 Oktober 2022 lalu membuat perayaan Halloween berubah menjadi mimpi buruk.
Bagaimana tidak, pesta Halloween yang semestinya meriah justru memakan ratusan korban jiwa.
Masyarakat di seluruh dunia pun turut merasakan duka yang mendalam atas tragedi kerumunan Halloween tersebut.
Baca juga: Alasan Distrik Itaewon di Korea Selatan Sangat Ramai Menjelang Tragedi Halloween Mematikan
Guna menghormati para korban yang tewas, warga Korea Selatan ramai-ramai menyalakan lilin di pusat Kota Seoul pada Sabtu (5/11/2022), seperti dilansir South China Morning Post.
Mereka memberikan penghormatan sekaligus mengenang 156 orang yang tewas dalam kerumunan Halloween di Itaewon.
Bisa dibilang bahwa tragedi itu merupakan salah satu bencana paling mematikan di Korea Selatan.
Tak heran jika kemarahan publik tumbuh setelah banyak korban jiwa berjatuhan.
Para korban, yang kebanyakan anak muda, termasuk di antara sekira 100.000 orang yang berbondong-bondong ke Itaewon pada 29 Oktober 2022 lalu.
Mereka datang untuk merayakan Halloween pertama yang digelar usai pandemi.
Pejabat penegak hukum Korea Selatan telah mengakui bahwa tidak ada perencanaan keselamatan yang memadai untuk kerumunan sebanyak itu.
Baca juga: Kesaksian Turis Jepang Selamat dari Tragedi Halloween yang Mengerikan di Itaewon
Sejumlah pihak pun menuduh pemerintah Presiden Yoon Suk-yeol tidak bertanggung jawab atas bencana tersebut.
Ribuan orang berkumpul di pusat kota Seoul pada acara penyalaan lilin yang diselenggarakan oleh kelompok sipil,dengan banyak memegang papan bertuliskan "Mundur, Yoon Suk-yeol."
Kelompok itu, yang juga mengorganisir aksi unjuk rasa anti-pemerintah sebelum bencana, mengatakan bahwa mereka juga mengadakan aksi serupa di kota-kota lain, termasuk Busan, Gwangju dan Jeju.
Sementara di Itaewon, pada pintu keluar kereta bawah tanah dekat pusat perayaan Halloween, ada lautan bunga sebagai penghormatan dengan catatan yang menempel.