Sebagaimana diketahui, rumpun pohon bambu semacam itu disebut sebagai barongan oleh masyarakat Lamongan.
Alhasil nama Bakso Barongan kemudian disebutkan oleh pelanggannya dan melekat hingga sekarang.
Namun tak bertahan lama, lokasi tempatnya berdagang terpaksa harus dipindahkan lantaran ada penertiban area trotoar oleh pemerintah setempat.
Kini ia membangun lagi kedai di depan kediamannya yang berada di dalam perkampungan.
Areanya jadi lebih luas, tertata, dan nyaman untuk tempat makan sejumlah pelanggan.
"Awalnya akan takut kehilangan pelanggan yang dulu, tapi alhamdulillah sejauh ini justru pelanggannya semakin bertambah," ujar Pak Pri saat ditemui TribunTravel, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Mie Ayam Solo Pak Kaboel Legendaris di Lamongan Sejak 1990, Sehari Ludes Ratusan Porsi
Saat masuk ke kedai Bakso Barongan Pak Pri, di depan kedainya terpajang gerobak dagangannya yang sudah dipakai selama bertahun-tahun.
Di gerobak itulah Bakso Barongan Pak Pri diracik dengan berbagai bumbu yang aromanya siap menyambut kedatangan para pelanggan.
Sebagai kuliner yang melegenda, sajian Bakso Barongan Pak Pri disajikan dengan racikan sederhana.
Tidak ada juga pilihan menu yang beragam, hanya ada bakso dan beberapa minuman.
Satu porsinya sendiri terdiri dari soun, irisan kubis atau kol, 4 butir bakso kecil-kecil, 1 bakso sedang, dan 2 pentol tahu.
Tak lupa racikan bakso tersebut diberi taburan bawang goreng dan disiram kuah kaldu bening.
Baca juga: Nasi Kalongan Legendaris di Lamongan Sejak 1960, Punya Banyak Sajian Lezat dan Kaya Rempah
Meski hanya demikian, soal rasa Bakso Barongan Pak Pri tak bisa didebat.
Adonan baksonya dibuat dengan daging sapi yang tidak pelit, jadi teksturnya renyah sekaligus kenyal.
Apalagi jika berbicara kuahnya, terbilang ringan, tapi punya kaldu yang cukup pekat.