"Bahkan tiga petugas jadi jaminan sebagai tanggung jawab biro. Saat kunci mobil petugas diminta, mereka langsung menyerahkan," tandasnya.
Meski menyesali kejadian ini, TI juga merasa kasihan dengan Kiai HA dari Jawa Timur sebagai pihak biro.
Menurutnya, Kiai HA juga merupakan korban dari calo tiket.
Uang untuk tiket sudah ditransfer ke Hasan (calo tiket pesawat).
Namun hingga sekarang belum dibelikan tiket yang dibutuhkan untuk memberangkatkan jamaah ke Tanah Suci itu.
Baca juga: Layani Perjalanan Ibadah Umrah, Lion Air Segera Terbang Rute Majalengka-Arab Saudi
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai kegunaan uang yang telah disetorkan ke Hasan, Hasan tidak merespon apapun.
Hasan yang masih saudara dengan Kiai HA diduga menyelewengkan uang jemaah yang seharusnya digunakan untuk membeli tiket Jakarta-Jeddah.
Namun hingga saat ini masih belum diketahui kegunaan uang tersebut untuk apa.
Dijanjikan kembali diberangkat akhir November
PT Sepinggan Indah Jaya Abadi bersama para jemaah didampingi pihak Kemenag Blora dan kepolisian melakukan musyawarah pada sebuah masjid di Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah terkait gagal berangkatnya 86 calon jemaah umrah.
Hasil dari musyawarah tersebut, mereka bersepakat akan diberangkatkan umrah pada akhir November mendatang.
Baca juga: Vaksin Meningitis Langka, Ribuan Jemaah Umrah Terancam Gagal Berangkat ke Arab Saudi
Dalam surat kesepakatan bersama itu, terdapat tiga pihak yang menandatangani, yakni Kiai HA perwakilan biro, Khumaedi sebagai ketua penyelenggara Kunduran, serta Gun sebagai perwakilan dari jemaah.
"Semua pihak bersepakat akan diberangkatkan antara 20 sampai 30 November. Semoga Kiai HA diberikan pertolongan Allah untuk mewujudkannya. Kami juga bisa bertamu ke tanah suci," harap TI.
TI mengungkapkan, para jemaah menghendaki untuk diberangkatkan ke tanah suci.
Meskipun secara jumlah hari tidak sesuai dengan kesepakatan awal.