Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Halloween Identik dengan Warna Oranye dan Hitam, Simak Sejarahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Halloween identik dengan warna hitam dan oranye.

TRIBUNTRAVEL.COM - Halloween merupakan perayaan populer yang cukup dinantikan kedatangannya.

Perayaan Halloween bahkan diselenggarakan di berbagai belahan dunia, misalnya negara-negara Eropa ataupun Amerika.

Perayaan Halloween di berbagai belahan dunia sangat identik dengan warna hitam dan oranye. (Nick Fewings/Unsplash)

Menariknya, banyak negara di dunia merayakan Halloween dengan cara yang berbeda-beda.

Negara-negara tersebut seakan memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut Halloween.

Baca juga: Mengenal Day of the Dead, Perayaan Halloween di Meksiko yang Unik dan Penuh Warna

Kendati demikian, perayaan Halloween di seluruh dunia tak lepas dari warna oranye dan hitam yang mendominasi.

Ya, Halloween memang sangat identik dengan warna oranye dan hitam.

Dalam perayaan, orang-orang menghiasi rumah mereka dengan dekorasi pintu, labu yang dihias sedemikian rupa, kostum, permen dan masih banyak lagi.

Semua hiasanya khas Halloween tersebut sebagian besar menggabungkan sentuhan warna oranye dan hitam.

Lantas, mengapa warna oranye dan hitam sangat lekat dengan perayaan Halloween?

Baca juga: 17 Fakta Unik Halloween, dari Sembunyikan Pisau di Jerman hingga Makan Barnbrack di Irlandia

Lisa Morton, penulis "Trick or Treat: A History of Halloween" mengungkap sejarah warna khas Halloween tersebut, seperti dikutip dari laman Today.com.

Menurut Lisa Morton, ada panudan pesta yang diterbitkan untuk mengenakan warna kuning dan cokelat dalam perayaan Halloween.

"Warna kuning untuk jagung dan warna cokelat untuk jerami," ungkap Lisa Morton.

Seiring berjalannya waktu, warna yang identik dengan Halloween bergeser menjadi oranye dan hitam.

Dua pria yang mengenakan kostum labu untuk merayakan Halloween. (Ivan Serediuk /Unsplash)

Warna oranye adalah untuk menghormati jack-o'-lantern, yang masuk ke budaya Halloween sekira tahun 1910.

Lisa Morton menyebut, sosoknya menjadi "raja Halloween yang tak terbantahkan" karena keunggulan jack-o'-lantern pada kartu pos dan iklan.

Halaman
12