TRIBUNTRAVEL.COM - Elon Musk dilaporkan berencana untuk memotong tenaga kerja di Twitter dengan presentase yang sangat besar.
Hal itu kemungkinan bakal terwujud jika kesepakan Elon Musk untuk membeli Twitter berjalan lancar.
Elon Musk telah mengatakan kepada calon investor bahwa sebagai pemilik ia berencana menyingkirkan hampir 75 persen dari 7.500 pekerja di Twitter, menurut People.com.
Keputusan tersebut tentunya akan membuat pekerja di perusahaan Twitter berkurang drastis.
Baca juga: Satelit Starlink Milik Elon Musk Hancur Diterpa Badai Luar Angkasa
Terlepas dari apa yang terjadi dengan kesepakatan Elon Musk, manajemen Twitter saat ini diduga sudah berencana untuk mengurangi tenaga kerja perusahaan pada akhir tahun depan.
Perusahaan juga dikabarkan akan melakukan pemotongan gaji karyawannya sebesar 800 USD atau sekira Rp 12,4 juta.
Elon Musk diperkirakan akan menutup kesepakatannya untuk membeli Twitter pada 28 Oktober.
Kepindahannya untuk memiliki perusahaan media sosial terjadi setelah dia pertama kali setuju membeli Twitter pada bulan April 2022 lalu.
Hampir 3 bulan kemudian, dia berubah pikiran dan mengumumkan bahwa berencana untuk mundur dari kesepakatan,
Elon Musk kala itu menuduh bahwa Twitter "melanggar beberapa ketentuan" dari kesepakatan awal.
Baca juga: Pelacak Jet Pribadi Elon Musk Ungkap Akan Berhenti dengan Satu Syarat
Twitter kemudian mengajukan gugatan terhadap Elon Musk, dengan harapan dapat memaksanya untuk menindaklanjuti akuisisi tersebut.
Pihak Twitter mengklaim Elon Musk bertindak dengan itikad buruk setelah mencapai kesepakatan untuk membeli platform media sosial.
Kemudian pada awal bulan ini, Elon Musk mengirim surat ke Twitter, mengusulkan untuk mengakuisisi platform dengan harga asli yang dia setujui, asalkan Twitter membatalkan gugatannya.
Gugatan itu telah dihentikan oleh hakim Delaware.
Kedua belah pihak kini memiliki waktu hingga 28 Oktober untuk menyelesaikan kesepakatan.