TRIBUNTRAVEL.COM - Nama kepiting raja Alaska atau Alaskan king crab mungkin sudah tidak asing bagi sebagian besar orang di dunia.
Seperti diketahui, kepiting raja Alaska memang dikenal sebagai salah satu makanan termahal di dunia.
Di Indonesia sendiri, satu ekor kepiting raja Alaska bahkan bisa dibanderol dengan harga jutaan rupiah.
Harga fantastis tersebut memang sepadan disandingkan dengan kepiting raja Alaska.
Baca juga: 10 Fakta Unik Alaska, Punya Segitiga Bermuda hingga Ratusan Gunung Berapi Aktif
Sesuai namanya, kepiting raja Alaska ini hanya hidup di sekitar perairan Alaska dan Laut Bering.
Selain habitatnya hanya di wilayah tertentu, cara mendapatkan kepiting raja Alaska terbilang cukup sulit.
TONTON JUGA:
Sebab musim panen kepiting raja Alaska hanya bisa dilakukan saat musim dingin antara Oktober hingga awal Januari.
Ditambah lagi gelombang air laut pada musim tersebut juga akan sangat tinggi dan dingin.
Tantangan yang berat ini juga kemudian menjadikan para nelayan kepiting Alaska dikenal sebagai pekerjaan paling mematikan di dunia.
Sehubungan dengan hal tersebut, rupanya ada sedikit kabar tak mengenakan dari musim panen kepiting raja Alaska pada tahun ini.
Untuk pertama kalinya, panen raya kepiting raja Alaska dibatalkan atau dilarang oleh pemerintah setempat.
Bukan tanpa alasan, hal itu terjadi lantaran miliaran populasi kepiting raja Alaska rupaya tiba-tiba hilang secara misterius dari perairan Laut Bering.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dewan Perikanan Alaska dan Dewan Manajemen Perikanan Pasifik Utara pada pekan lalu.
Baca juga: Fakta Unik Faberge Egg, Telur Termahal di Dunia yang Harganya Mencapai Rp 223 Miliar
Baca juga: 5 Makanan Termahal di Dunia, Ada yang dari Indonesia lho!
Dikutip melalu CNN, Senin (17/10/2022) pemerintah melaporkan bahwa populasi kepiting raja Alaska turun di bawah ambang batas peraturan untuk membuka perikanan.
Baca tanpa iklan