Ketakutan itu timbul karena kekhawatiran terjadinya kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh turbulensi
Turbulensi merupakan hal yang kerap kali membayangi pikiran penumpang.
Sabuk pengaman pramugari berbeda dengan penumpang dengan alasan utama untuk keselamatan.
Pramugari menghadap ke arah lain dari kabin, dengan mereka melihat ke arah belakang pesawat.
Ini berarti pramugari akan membutuhkan lebih banyak dukungan selama keadaan darurat atau selama turbulensi.
Baca juga: Cegah Dehidrasi, Pramugari Ungkap Sarapan Terbaik Sebelum Terbang
Demikian pula, pilot membutuhkan komponen keamanan yang kuat jika terjadi turbulensi parah untuk menjaga mereka tetap aman di kursi.
Pilot yang tetap aman berada di kursi dapat dipastikan mereka dapat terus beroperasi dari kokpit dengan aman.
Adapun rancangan dari sabuk pengaman pilot yakni memiliki lima tali mereka melintang di bahu, pinggang dan di antara kedua kaki.
Rancangan sabuk pengaman tersebut untuk menghentikan pilot terperosot keluar dari tempat duduk yang bisa menimbulkan kecelakaan.
Tetapi ada juga alasan lain berkaitan dengan perilaku dan berat penumpang.
Baca juga: 2 Kelakuan Penumpang Paling Dibenci Pramugari, Masih Sering Ditemukan saat Penerbangan Berlangsung
Setiap penumpang yang memiliki sabuk pengaman yang lebih kuat, maka pesawat akan jauh lebih berat.
Tidak hanya mahal bagi maskapai untuk memperkenalkan pengamanan yang lebih kuat.
Tetapi memperkenalkan keamanaan juga akan membuat penerbangan lebih mahal bagi penumpang.
Bahkan penumpang juga tidak mungkin dapat menggunakan sabuk pengaman dengan benar sehingga sulit untuk memastikan mereka dalam keadaan aman.
Para pramugari memiliki waktu yang cukup sulit untuk membuat penumpang mengenakan sabuk yang sederhana.