“Gajah adalah hewan cerdas yang kami yakini menunjukkan kompleksitas dalam keadaan emosional. Hubungan manusia-gajah bisa sama rumitnya, sehingga sejumlah faktor mungkin berkontribusi pada kasus tragis ini.”
LaDue juga menjelaskan bahwa gajah jantan di Asia mengalami periode yang dikenal sebagai “musth”, yang ditandai dengan perilaku yang tidak menentu dan tingkat testosteron yang melonjak, sekitar usia 20 tahun.
Mungkin saja Pom Pam telah memasuki musth dan Wongfaed tidak menyadarinya.
Ada kemungkinan juga bahwa Pom Pam sedang memasuki masa kematangan seksual dan sosial, yang terkadang dapat menyebabkan gajah jantan menjadi agresif, terutama jika mereka tidak dibesarkan dengan gajah jantan lain yang darinya mereka dapat belajar keterampilan sosial.
Peneliti gajah lainnya, Hannah S. Mumby, asisten profesor di Universitas Hong Kong, mengatakan kepada VICE bahwa hubungan manusia-gajah dapat ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk usia, kepribadian, dan status seksual gajah — tetapi faktor lingkungan dan pengalaman memainkan peran besar juga.
“Umumnya,” kata Mumby, “cuaca yang sangat panas adalah masalah besar bagi gajah karena ukuran tubuhnya. Gajah bisa terkena dehidrasi, stres panas, dan kelelahan karena panas.”
Selain panas, perubahan iklim dapat menciptakan stresor lain bagi populasi gajah, mengurangi persediaan air dan makanan dan memaksa mereka ke pemukiman manusia untuk mencari sumber daya.
Kemungkinan penyebab stres lingkungan ini, ditambah dengan kerja keras mengangkut kayu gelondongan, dapat memicu Pom Pam — terutama jika dia tidak diperlakukan dengan baik.
Sekira 60 persen gajah di Thailand berada di penangkaran — dan sebagian besar gajah tersebut kemudian digunakan dalam industri pariwisata.
Sisanya secara teratur dilatih untuk festival dan pesta padat karya.
Kekerasan sering digunakan untuk melatih gajah.
Secara total, Save the Asian Elephants telah menemukan bahwa kasus penganiayaan gajah telah mengakibatkan hampir 2.000 kematian manusia dan cedera serius.
Duncan McNair, CEO Save the Asian Elephants, mengatakan bahwa insiden dengan Pom Pam “adalah satu lagi pengingat nyata bahwa gajah Asia selalu tetap hewan liar yang dapat menyerang dan membunuh ketika mereka disiksa atau terlalu ditekan oleh manusia.”
Dia melanjutkan, “Mereka sangat menderita, secara psikologis dan juga fisik, ketika dihancurkan dan dipaksa bekerja keras terus-menerus dalam penebangan dan kegiatan terkait.”
Seperti yang dikatakan Mumby, "Semua gajah itu liar, bahkan ketika berada di penangkaran."
Ambar/TribunTravel