Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Segarnya Es Selendang Mayang Nicholas di Tanah Abang, Isian Banyak, Toping Beragam dan Harga Murah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerobak es selendang mayang Nicholas di Tanah Abang Jakarta Selatan

"Akhirnya saya dan teman saya ini buka usaha bareng dua bulan lalu di Tanah Abang namanya selendang mayang Nicholas," ucap Imam di Kebayoran Lama Minggu (14/8/2022).

Kemudian Imam dan temannya menentulan toping yang pas untung selendang mayangnya yaitu buah nagka, alpukat, cendol dan durian.

Baca juga: Pengunjung Pasar Tanah Abang Dibatasi, 3 Wanita Ini Ngamuk Tak Bisa Masuk

Gerobak es selendang mayang Nicholas di Tanah Abang Jakarta Selatan (Instagram/selendangmayang.nicholas)

Baca juga: 6 Kuliner Enak di Tanah Abang Jakarta, Cobain Bubur Ase yang Legendaris

Harga yang diberikan Imam cukup terjangkau yaitu sekira Rp 20.000 untuk paket toping lengkap.

Tapi untuk paket toping durian saja, pembelinya hanya perlu mengeluar uang sebesar Rp 13.000 perporsi.
Imam memastikan, selendang mayangnya ini tanpa bahan pengawet dan menggunalan gula asli.

Jika dalam sehari tak habis terjual, Imam akan bagikan ke tetangga atau ke saudara-saudaranya di rumah.
"Karena kan kita besoknya harus produksi lagi, enggak bisa buat besok karena pasti basi," jelasnya.

Imam membuat selendang mayang menggunakan bahan tepung sagu aren, tepung beras, daun pandan, gula pasir dan pewarna makanan.

Proses memasaknya selendang mayang dari pukul 01.00 WIB dan yang paling lama adalah proses pendinginannya.

"Terus saya buka pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB," jelasnya.

Modal Rp 25 juta, Untung Perhari Rp 2,5 juta

Imam mengaku mengeluarkan modal awal untuk membuka usaha selendang mayang sebesar Rp 25 juta di Jalan Kebayoran Lama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ia baru satu Minggu membuka cabang es selendang mayang di kawasan Kebayoran Lama dan pembelinya lumayan ramai.

Sejak pukul 10.00 WIB, Imam dan dua pegawainya sudah siap membereskan dagangannya ke gerobak.

Ia berjalan mendorong dari rumah yang jaraknya hanya sekira 5 kilometer dari tempat jualannya.

Di dekat tempat steam sepeda motor, Imam menggelar payung besar dan siap melayani pembeli yang datang.

"Baru satu Minggu lebih lah saya di sini, lumayan sih sehari bisa 250 mangkuk, pendapatan sekira Rp 2,7 juta," kata pria berkaos abu-abu.

Halaman
123