TRIBUNTRAVEL.COM - Perilaku arogan dan sikap agresif penumpang masih saja terjadi di industri penerbangan.
Tak hanya membahayakan diri sendiri, perilaku buruk penumpang juga ikut mengancam keselamatan awak kru yang bertugas dan penumpang lainnya.
Baru-baru ini seorang penumpang American Airlines menyerang pramugara dan meninjunya, hingga FBI harus turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penumpang American Airlines yang meninju seorang pramugari ditangkap petugas penegak hukum.
Baca juga: Kelakuan Buruk Seorang Pria di Pesawat, Goda Pramugari dan Berbuat Keributan
Dilansir dari Simple Flying, Jumat (23/9/2022), insiden terjadi di penerbangan American Airlines ke Los Angeles dari San Jose del Cabo, Meksiko pada Rabu (21/9).
Tonton juga:
Insiden itu terjadi di American Airlines penerbangan 377, yang berangkat dari San Jose del Cabo (SJD) pada pukul 14.52 untuk penerbangan dua jam ke Los Angeles.
Airbus A321-200 mendarat satu menit lebih awal di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada pukul 15.54 ketika pria itu dikawal turun dari pesawat oleh petugas Biro Investigasi Federal (FBI) dan ditangkap.
CBS News menyebut pria berusia 33 tahun itu bernama Alexander Tung Cuu Le, yang ditangkap setelah penerbangan mendarat karena dicurigai mengganggu kru penerbangan.
Aksi arogan Cuu Le merupakan pelanggaran federal.
Jika terbukti bersalah atas tuduhan ini, Le menghadapi hukuman maksimum menurut undang-undang 20 tahun di penjara federal AS.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Ada Kursi Khusus di Pesawat yang Tak Boleh Diduduki
CBS melaporkan rincian seputar perilaku Le terkandung dalam surat pernyataan yang diajukan dengan pengaduan tersebut.
Dikatakan bahwa Le meninggalkan kursinya sekitar 20 menit setelah lepas landas dan meraih bahu seorang pramugara untuk meminta kopi, beberapa saat kemudian meraih kedua bahunya dari belakang.
Pramugara tersebut melangkah mundur dan memasang 'postur bertahan', dan Le berjalan ke depan kabin, duduk di kursi kelas satu yang tidak dihuni.
Pramugari lain meminta Le untuk kembali ke kursi yang dialokasikan, tetapi jaksa penuntut mengatakan dia menolak untuk mematuhi, berdiri dan mendaratkan tinju di kepala belakang pramugara.