Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gegara Paspor Robek, Pria Ketinggalan Pesawat usai Dilarang Terbang Pihak Maskapai

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pria ketinggalan pesawat karena dilarang terbang pihak maskapai gegara paspornya robek.

Kerusakan serius termasuk tanda di halaman foto, robekan dan terpotong, serta halaman yang terhapus.

Setelah perpindahan keluarga terus-menerus tertunda karena Covid-19, Gray merasa pengalaman itu sangat mengecewakan dan mahal.

"Kami memiliki rumah kami di pasar dan semua harta kami sudah dikirim ke Selandia Baru dan karena itu kami secara efektif menjadi tunawisma di Australia," katanya kepada Yahoo News.

Akibatnya keluarga itu harus tinggal di hotel sambil menunggu paspor darurat, yang menelan biaya $533 atau sekira Rp 5,4 juta dan mendapatkan tes Covid-19 baru.

Terlepas dari semua ini, keluarga tersebut dapat terbang keesokan harinya, dengan Gray memuji staf Qantas dan staf kantor paspor karena sangat berbelas kasih.

"Bagian terbaik dari cerita ini adalah wajah saya yang bengkak, tertekan, dan menangis sekarang menjadi gambar paspor saya untuk sepuluh tahun ke depan," candanya.

"Tolong jangan sampai halaman foto paspor anda rusak dengan cara apapun. Pelajaran besar bagi pelancong yang tidak berlatih di sini periksa apakah paspor itu rusak sebelum terbang," pungkasnya.

Baca juga: Tangis Pramugari Pecah Dengar Berita Kematian Ratu Elizabeth II, Usap Air Mata di Depan Penumpang

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kelakuan buruk penumpang pesawat, di sini.