Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Tahan Cium Bau Kentut Penumpang di Sampingnya, Pria Ungkap Kekesalan di Media Sosial

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kabin pesawat. Seorang pria kesal dan meminta pendapat di media sosial tentang penumpang di sampingnya yang kentut selama penerbangan berlangsung.

Pria yang merasa terganggu lalu berkata, "Hei maaf mengganggu Anda lagi, tetapi jika Anda kentut sebanyak ini, bisakah Anda pergi ke kamar mandi atau semacamnya? Keluarkan saja semuanya sehingga kamu bisa sedikit meredakan kentut!."

"Saya mencoba untuk menyampaikannya dengan sopan agar tidak tersinggung, tetapi dia tidak merespons dengan baik," sambungnya.

Pria itu lantas mengatakan jika mungkin tubuh penumpang di sampingnya dalam kondisi yang mengharuskan untuk buang air besar daripada kentut berulang kali.

Namun, penumpang di sampingnya hanya mengerutkan kening dan memasukkan kembali headphone-nya.

"Dia mempertahankannya sepanjang penerbangan, dan tampaknya cukup puas dengan dirinya sendiri," ucap pria tersebut.

Baca juga: Seorang Wanita Dikeluarkan dari Pesawat setelah Ancam Pramugari dan Serang Penumpang Lain

"Apakah saya benar-benar tidak masuk akal untuk bertanya kepadanya tentang hal itu? Saya tahu beberapa orang sensitif tentang bau tubuh mereka dan yang lainnya, tetapi setelah memanggilnya tentang hal itu, dia tampaknya senang dengan kenyataan bahwa dia menjatuhkan bom di seluruh penerbangan," imbuhnya.

Pria itu melanjutkan, "Saya tidak pernah benar-benar harus meminta orang lain untuk buang air besar, jadi saya tidak tahu apakah benar-benar ada etiket yang ditetapkan untuk situasi ini."

Beberapa orang berada di pihak pria ini dan mengatakan penumpang di sampingnya itu seharusnya berusaha lebih keras untuk tidak menimbulkan masalahnya kepada orang lain.

Seseorang menulis, "Saya pikir cukup tidak sopan kentut sebanyak itu di pesawat.

"Ada orang lain di sekitar yang tidak bisa lepas dari baunya dan kamu tidak bisa membuka jendela," imbuhnya.

Yang lain berkata, "Dia masih bisa kentut di kamar mandi. Tidak perlu menebarkan aroma bau kentut di kabin."

Namun, beberapa orang berpihak kepada penumpang yang kentut berulang kali.

Mereka mengatakan bahwa itu bisa saja terjadi karena masalah medis yang tidak dapat dia kendalikan.

Seseorang berkata, "Itu bisa menjadi kondisi kronis, yang mungkin tidak ingin dia jelaskan secara mendalam kepada orang asing di tengah-tengah pesawat yang penuh sesak."

Yang lain berpendapat, "Di pesawat, pilihan orang ini sangat terbatas. Kamu membuat masalah besar dari ini dan menjadi tidak dewasa."

Halaman
123