Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bandara Dhoho Kediri Jadi Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN, Siap Beroperasi pada 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan ke proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Minggu (17/7/2022).

Lebih lanjut Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Bandara Baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Minggu (17/7/2022). (Dok. Kemenhub)

“Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya,” ujar Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi meminta PT Suryo Dhaha Investama, yang merupakan anak usaha Gudang Garam, dan Angkasa Pura I yang melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri ini, agar selalu memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Baca juga: Simpang Joglo Dibangun, Kemenhub dan Pemkot Solo Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Sedangkan Presdir PT Suryo Dhaha Investama yang sekaligus juga sebagai Direktur Gudang Garam Tbk. Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.

“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Bupati Kediri yang telah membantu kelancaran pembangunan bandara ini," ucap Istata Taswin Siddharta.

Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai Pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.

Adapun total nilai investasi mencapai Rp 10,8 triliun.

Rnciannya Rp 6,6 triliun pada tahap I, Rp 1,2 triliun pada tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III.

Dengan pembangunan ini kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.

Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023.

Bandara juga diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.

Baca juga: Tiga Upaya Kemenhub Stabilkan Harga Tiket Pesawat, Termasuk Menghilangkan Pajak Avtur

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel Kementerian Perhubungan di sini.