Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kenapa Berat Barang yang Masuk ke Kabin Pesawat Dibatasi? Ternyata Inilah Alasannya

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi koper yang akan diletakan di bagasi pesawat.

Bila penumpang membawa terlalu banyak barang ke kabin pesawat, maka proses boarding (naik ke pesawat) juga bisa lebih lama.

Apalagi jika bagasi kabin terlalu berat, sehingga penumpang cukup kesulitan untuk mengangkatnya dan butuh bantuan awak kabin.

Melansir traveller.com.au, jika barang yang terlalu berat jatuh dari tempat penyimpanan atas dan menimpa penumpang, tentunya akan berisiko menyebabkan cedera serius.

Tidak hanya itu, menyimpan barang selain di tempat penyimpanan atas dan di bawah kursi depan juga akan menyulitkan proses evakuasi.

Terutama bila dibutuhkan saat terjadi keadaan darurat.

Baca juga: Sejumlah Maskapai Tambah Armada, Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen

Penumpang bayar Rp 19 juta saat check-in bagasi

Viral di TikTok video curhatan penumpang pesawat bayar mahal bagasi pesawat hingga merasa 'dirampok', dilaporkan TribunTravel.

Penumpang yang diketahui bernama Rocio Ocampo itu terbang dengan maskapai berbiaya rendah AirAsia bersama keluarganya.

Ilustrasi maskapai AirAsia. (Flickr/Tjeerd Wiersma)

Namun, sebuah kejadian dialami saat dirinya hendak check-in bagasi sebelum keberangkatan.

 Rocio Ocampo menyebut maskapai AirAsia 'merampok'-nya karena biaya yang terlalu mahal untuk bagasi.

Ia membawa empat barang bawaan dan dimintan membayar lebih dari 30,48 juta dong Vietnam atau sekitar Rp 19 jutaan untuk check-in bagasi dalam penerbangan ke Malaysia dan Indonesia.

Lalu, kenapa biaya check-in bagasi bisa sangat mahal?

Ternyata, keluarga yang terdiri dari empat orang ini sudah mendaftarkan bagasi mereka di Bandara Hanoi, tapi belum bayar secara online.

"Gara-gara kita check-in di konter bandara daripada online," ujar suaminya.

"Saya sangat kecewa dengan Anda, AirAsia," kata Rocio Ocampo dalam videonya.

Halaman
123