TRIBUNTRAVEL.COM - Meski memegang kendali dalam penerbangan, pilot tidak boleh sembarangan membuka jendela kokpit.
Seperti halnya kabin penumpang, area kokpit pesawat juga memiliki jendela.
Jendela kokpit pesawat rupanya dapat dibuka dalam kondisi tertentu, mengapa demikian?.
Membuka jendela kokpit lebih kompleks dibanding membuka jendela mobil saat mengemudi.
Baca juga: Rahasia Penerbangan: Pilot Dapat Tinggalkan Kokpit Saat Penerbangan Berlangsung, Ini Syaratnya
Pada banyak jenis pesawat, pilot dapat membuka jendela samping di kokpit.
Tonton juga:
Alasan utama membuka jendela kokpit bukan untuk ventilasi atau penglihatan, melainkan terkait undang-undang keselamatan pesawat, dilansir dari Simple Flying, Sabtu (27/8/2022).
Semua pesawat harus memiliki pintu keluar sekunder yang tersedia dari kokpit, untuk digunakan jika pintu kabin (dan karenanya pintu keluar darurat badan pesawat utama) tidak dapat digunakan.
Pada beberapa pesawat, termasuk Boeing 747 dan Boeing 787 dan Airbus A350 yang lebih baru, persyaratan keluar ini dipenuhi dengan memasang palka di langit-langit kokpit.
Pilot (dan personel lain di kokpit) dapat keluar dari pesawat melalui palka, dan turun ke tanah menggunakan tali, daripada memanjat keluar jendela.
Pada sebagian besar pesawat lain, persyaratan ini dipenuhi dengan jendela pembuka.
Keluarga Airbus A320, A330, A340, dan A380 semuanya memiliki jendela pembuka, seperti halnya keluarga Boeing 737, 757, 767, dan 777.
Panel di dekat jendela ini biasanya berisi tali pelarian.
Ini dibuang ke luar jendela untuk membantu turun ke tanah.
Membuka jendela
Baca juga: Viral Penumpang Pesawat Dilarang Protes ke Pilot, Kokpit Dilindungi Petugas Bersenjata