Selain armada yang beragam, KAI juga menyediakan 2 jenis tarif perjalan.
Pertama ada KA Public Service Obligation (PSO), yakni tarif kereta api tatap yang disesuaikan dengan ketetapan pemerintah.
Kemudian yang kedua ada tarif KA komersial yakni tarif yang bersifat dinamis karena menyesuaikan dengan demand dari masyarakat.
Namun meski demikian, tarif komersil ini juga sesuai Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah yang ditetapkan.
Selain kereta reguler, KAI juga menyediakan kereta wisata yang memiliki keunggulan yang berbeda.
Kereta wisata ini sangat cocok digunakan untuk perjalanan bersama rombongan.
Dikatakan demikian karena kereta wisata memiliki jadwal dan rute yang fleksibel yang bisa disesuaikan dengan keinginan pelanggan.
Baca juga: Cegah Kasus Pelecehan Seksual, KAI Gelar Kampanye Serentak di Stasiun dan di Dalam Kereta Api
Baca juga: KAI Sediakan Layanan Vaksinasi dan Tes PCR di Stasiun, Cek Lokasinya
Sama halnya seperti kereta api reguler, kereta wisata juga memiliki beragam tipe yang bisa dipilih.
Di antaranya ada kereta wisata Bali, Imperial, Jawa, Nusantara, Priority, Retro, Sumatera, Toraja dan Kereta Istimewa.
Selain mampu mengakomodir peningkatan jumlah pelanggan, KAI juga terus memastikan seluruh pelanggan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan penumpang yang menikmati layanan kereta api tetap dalam sehat.
Dengan demikian perjalanan kereta api akan tetap aman dan nyaman.
"Melalui berbagai fasilitas kereta yang KAI miliki, KAI siap mendukung berbagai kebijakan pemerintah di sektor pariwisata dalam rangka pemulihan perekonomian nasional.” tutup Joni.
Baca juga: KAI Hadirkan Kereta Api Mewah Relasi Jakarta-Bandung, Sekali Jalan Tarifnya Mulai Rp 350 Ribu
Baca juga: Mulai Hari ini! Penumpang Kereta Api yang Belum Vaksin Booster Wajib Lakukan Tes PCR
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal kereta api di sini.