TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah mendengar kisah tentang gerbong maut di Stasiun Bondowoso, Jawa Timur?
Masih dalam semangat Kemerdekaan, menarik rasanya untuk sedikit membahas kisah gerbong maut.
Kisah gerbong maut ini penting untuk diketahui agar kita tak lupa dengan jasa para pahlawan Kemerdekaan yang gugur.
Penasaran seperti apa kisahnya? Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari akun Instagram @kai121_ berikut ini.
Baca juga: Asyik! Kereta Panoramic Pertama di Indonesia Segera Hadir
Jadi, ada sejarah patriotik dan pengorbanan di Stasiun Bondowoso saat perjuangan mempertahankan Kemerdekaan pada tahun 1947 silam.
Kejadian itu terekam dalam sebuah gerbong, dengan puluhan pejuang Kemerdekaan gugur di dalamnya.
Gerbong tersebut akhirnya dikenal secara luas dengan sebutan 'gerbong maut'.
Saat ini, gerbong maut bisa dijumpai di area Stasiun Bondowoso, Jawa Timur.
Monumen gerbong maut tersimpan sebagai koleksi walaupun hanya sebagai replika.
Konon, salah satu dari tiga gerbong maut yang diklaim asli berada di Museum Brawijaya Malang.
Gerbong maut tersebut dulunya digunakan untuk mengangkut 100 orang pejuang Indonesia yang ditangkap paska Agresi Militer Belanda.
Baca juga: Prosedur Pembatalan Tiket Kereta Api Antarkota, Cek Syarat dan Ketentuannya
Pada 23 November 1947, Belanda berencana memindahkan para tawanan ke penjara Bubutan di Surabaya.
Hal itu dilakukan karena kapasitas penjara di Bondowoso sudah sangat penuh.
Tragedi terjadi pada salah satu tahap pemindahan, di mana gerbong yang digunakan sama sekali tidak memiliki ventilasi dan tertutup rapat.
Alhasil, sepanjang 16 jam perjalanan para tawanan berjuang untuk bertahan hidup.
Baca tanpa iklan