TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pendaki warga negara asing (WNA) asal Portugal jatuh dari puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (19/8/2022) sekira pukul 05.30 WITA.
Kabar ini disampaikan Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun pada Jumat.
"Kami mendapat laporan dari Kepala Resort TNGR Sembalun bahwa Trekking Organizer (TO) atas nama Rudy Trekker memberikan informasi salah satu kliennya, laki-laki, WNA, kebangsaan Portugis," keterangan resmi yang dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
"Pada pukul 05.30 WITA mengalami kecelakaan jatuh di lokasi Puncak Rinjani," sambungnya.
Baca juga: 8 Fakta Unik Gunung Rinjani di Lombok, Dianggap Tempat Suci dan Terakhir Meletus Pada 2016
Saat itu, korban diketahui sedang selfie di puncak Gunung Rinjani.
Ia kemudian terjatuh sejauh 150 meter dari lereng bagian barat laut atau menghadap ke Danau Segara Anak.
LIHAT JUGA:
Berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia
Setelah menerima kabar tersebut, pihak Balai TNGR pun menurunkan Tim Satgas Penanganan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi (P2E) TNGR, untuk berkomunikasi dengan Unit SAR Lombok Timur, SAR Mataram, Tim Edelweis Medical Health Center (EMHC), dan tim Inafis Polres Lombok Timur.
Namun saat itu proses evakuasi mengalami banyak kendala, sehingga korban baru dapat dievakuasi beberapa hari setelah kejadian.
Baca juga: Kereta Gantung Terpanjang di Dunia Senilai Rp 600 Miliar Akan Dibangun di Gunung Rinjani
"Terkendala medan tempat jatuhnya korban agak sulit untuk dijangkau," tutur pemandu pendakian Gunung Rinjani, Anka Songket kepada Kompas.com.
Tim evakuasi menuju lokasi kejadian pada Senin (22/8/2022) pukul 03.00 WITA dan tiba di puncak Gunung Rinjani pukul 09.45 WITA.
Tim kemudian melakukan asesmen, menyiapkan peralatan, dan turun mengevakuasi korban sejak pukul 10.15 WITA.
Selanjutnya pada pukul 14.22 WITA, korban berhasil dievakuasi dan dimasukkan ke kantung jenazah.
Pukul 15.05 WITA, tim membawa jenazah turun menuju Pelawangan Sembalun, lalu ke Posko Evakuasi di Sembalun.