Pada bulan Mei 2022, Bandara Delhi dilanda angin kencang dan hujan lebat, menunda lebih dari 100 penerbangan dan mengalihkan 35 penerbangan.
Beberapa penerbangan, termasuk layanan jarak jauh dari Kanada, harus dialihkan ke bandara alternatif, karena angin 75 km per jam membuatnya menantang untuk mendaratkan pesawat.
Kemudian pada bulan Februari 2022, saat Badai Eunice menghantam sebagian besar Eropa, beberapa pilot dan pesawat cukup kesulitan mendarat di berbagai bandara utama di wilayah tersebut.
Untuk bandara seperti London Heathrow, di mana pada hari biasa wilayah udaranya cukup ramai, badai seperti Eunice sangat menambah beban kerja.
Mendarat pada kondisi angin silang atau crosswinds dapat menjadi tantangan bagi pilot.
Dibutuhkan pembelajaran di tempat kerja yang sangat besar untuk menguasai teknik ini, sebab hal-hal dapat menjadi rumit dalam kondisi yang parah.
Teknik piloting untuk crosswinds bervariasi dari pesawat ke pesawat, tetapi ada dua metode utama yakni metode crabbing dan wing-down.
Dalam metode crabbing, pilot menjaga jalur penerbangan pesawat tepat di garis tengah landasan pacu dengan hidung mengarah ke angin.
Gerakannya meniru kepiting yang berjalan di pantai, dengan menghadap ke satu arah sambil bergerak ke arah yang berbeda.
Metode wing-down adalah di mana pilot secara sadar menempatkan pesawat dalam posisi miring.
Untuk melakukannya, kemudi diterapkan untuk menyelaraskan pesawat ke garis tengah landasan pacu, yang meluruskan pesawat.
Baca juga: Akibat Serangan Burung, Ratusan Penumpang Dipindah ke Pesawat Lain, Pihak Maskapai Minta Maaf
Baca juga: Pesawat Hampir Gagal Mendarat karena Kedua Pilot Ketiduran, Beruntung Penumpang & Kru Kabin Selamat
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.
Baca tanpa iklan