TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Kolkata di India berubah menjadi area pendaratan pesawat yang menantang bagi pilot pada Jumat (19/8/2022) malam.
Bagaimana tidak, angin kencang yang melanda kawasan Bandara Kolkata membuat sejumlah upaya pendaratan pesawat gagal.
Angin kencang bahkan menimbulkan kekacauan penerbangan pesawat selama beberapa saat di Bandara Kolkata.
Secara keseluruhan, 9 penerbangan pesawat dialihkan dan lebih dari 20 ditempatkan pada pola penahanan untuk menunggu kondisi membaik.
Baca juga: Dua Pesawat Tabrakan di Udara saat Hendak Mendarat, Tewaskan Sejumlah Orang
Melansir laman Simple Flying, Selasa (23/8/2022), angin kencang menghambat operasional di Bandara Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata.
Selama 90 menit antara pukul 17.00 dan 18.30 waktu setempat, ada 11 pilot yang tak dapat menstabilkan pendekatan mereka dan harus berkeliling untuk mencobanya lagi.
Total ada 16 pendaratan dibatalkan dan 9 pesawat harus dialihkan ke bandara lain, sementara beberapa lainnya berputar-putar menunggu kondisi membaik.
The Times of India melaporkan bahwa penerbangan yang masuk diperingatkan tentang situasi tersebut, tetapi pilot tidak siap menghadapi intensitas angin silang saat mereka berusaha mendarat.
“Angin yang menerpa pesawat dari kiri menyebabkannya membelok, menyebabkan perbedaan 20 derajat antara sumbu pesawat dan landasan pacu," kata seorang pilot.
"Kami harus membatalkan pendaratan dan melayang sampai masalah bahan bakar memaksa penerbangan untuk dialihkan,” imbuhnya.
Baca juga: Kisah Roberto Gabriel Trigo, Pesepakbola yang Pernah Jatuhkan Pesawat dengan Bola Tendangannya
Angin silang yang kuat tidak jarang terjadi di wilayah antara bulan Maret dan Mei, tetapi biasanya berlangsung selama 10 hingga 30 menit.
Namun kondisi pada hari Jumat mengejutkan semua orang, dengan angin kencang yang berlangsung selama 90 menit.
“Pesawat Airbus A320 atau pesawat Boeing 737 dapat menahan angin kencang hingga 40 km/jam dan hembusan hingga 75 km/jam. Tetapi pada Jumat malam, anginnya jauh lebih parah dengan pilot mengalami angin silang 93 km/jam pada 1.600 kaki dan 83 km/jam pada 900 kaki,” tutur seorang pilot.
“Tidak mungkin menstabilkan pendekatan dan menurunkan pesawat dengan landasan. Masalahnya bukan hanya menyelaraskan dengan localizer tetapi juga mempertahankan profil vertikal pesawat,” jelasnya.
Angin kencang memang kerap kali menghambat operasi bandara, mengakibatkan pendaratan dramatis, berputar-putar dan pengalihan.
Baca juga: Pesawat Terlambat Mendarat di Bandara karena Pilot Ketahuan Tidur dalam Penerbangan
Baca tanpa iklan