Seblak berwarna merah menyala tersaji dalam satu mangkok besar.
Dipenuhi dengan topping yang beragam, Magdalena menyantapnya perlahan-lahan bersama tambahan pilus cikur.
Meski sudah cukup populer, cita rasa Seblak Mahda masih dipertahankan hingga sekarang.
Sehingga tak heran jika pelanggan rela antre panjang bahkan kembali lagi demi mencicipi kelezatan Seblak Mahda.
"Ini kuahnya gak beda loh masaknya. Jadinya karena si tetehnya jago masak, masaknya udah gak pakai nakar, jadi gak berubah," ujar Magda.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Pedas Gurihnya Seblak Teh Rena di Garut, Ada Lebih 50 Topping dengan Harga Terjangkau