Ia mengatakan, kalau Seblak Mahda memang benar-benar enak dan menjadi favoritnya.
"Aku ingin makan seblak sekarang, mumpung lagi ada di Bandung," katanya saat membuka video vlognya.
"Oke sebenarnya sebenarnya seblak di Bandung itu kan banyak banget ya, cuma ada satu yang tetap di hatiku, dan pernah gua videoin satu tahun yang lalu, namanya seblak taraaa," tunjuknya pada plang bertuliskan Seblak Mahda.
Sambil melewati gang kecil, Magdalena menjelaskan bahwa Seblak Mahda menjadi satu-satunya seblak terenak dalam hidupnya.
Sayangnya saat dulu ia bertandang ke sana, ia tak sempat membuat video review hingga membuatnya kembali lagi.
"Dulu itu kan gua pernah makan yang pedas manis, yang porsinya bar-bar, setelah itu gua nyobain yang original tapi gak gua videoin dan itu jadi seblak terenak yang ada di hidup gua," ungkapnya.
Sesampainya di lokasi, Magdalena lantas menyapa pemilik kedai dan menanyakan kabar usaha miliknya.
Tak disangka rupanya kedai Seblak Mahda kini semakin diburu para pecinta kuliner dan semakin laris manis.
Bahkan untuk bisa mencicipi kelezatannya saja pelanggan harus rela antre sekira 3 hingga 4 jam.
Padahal sebelumnya pelanggan Seblak Mahda hanya perlu mengantre sekira 1 hingga 2 jam saja.
Tak perlu lama dan basa-basi, Magdalena lantas memesan seblak original dengan isian yang komplit dan melimpah.
Tidak sebar-bar dulu, kali ini ia hanya memesan tingkat kepeadasan di level satu.
Meski demikian, level kepedasan pada Seblak Mahda ini masih tetap sama, yaitu level satu sama dengan satu centong cabai.
"Sekarang toppingnya ada berapa?" tanya Magda kepada pemilik kedai.
"Sekarang ada banyak, sukinya aja ada 20 macam," jawabnya.