Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

7 Kuliner Nusantara yang Jadi Favorit Soekarno, Cocok untuk Sajian Perayaan 17 Agusutus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue Pelite, kue asal Muntok, Bangka Barat yang menjadi kesukaan Presiden Soekarno.

Dalam buku tersebut diungkapkan juga oleh Haryatie terkait makanan favorit Soekarno yang lainnya.

Ya, kuliner tersebut adalah sajian sayur asem dan sambal terasi yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari.

Meski sederhana, sayur asem dan sambal terasi bak pasangan yang cocok untuk sajian 17 Agustus.

Sebab, rasanya yang segar dan pedas sudah melekat sejak lama di lidah masyarakat dan tentu digemari semua orang.

Baca juga: 6 Kuliner Khas Berbagai Daerah yang Identik dengan 17 Agustus, Ada Tumpeng yang Jadi Favorit

Baca juga: 17 Kuliner Khas Kemerdekaan Indonesia yang Selalu Disajikan saat Perayaan 17 Agustus

3. Sayur Lodeh dan Lodeh Rebung

Dalam catatan buku berjudul 'Soekarno Poenja Tjerita' tertulis bahwa Soekarno juga rupanya sangat menyukai sayur lodeh.

Melalui buku itu, Fatmawati yang menjadi salah satu penulisnya mengungkapkan lodeh rebung adalah makanan yang menjadi favoritnya.

Hidangan ini sangat cocok disajikan saat perayaan 17 Agustus karena mudah dibuat dan bahan-bahnnya juga bisa didapatkan di pasar terdekat.

4. Kue Pelite

Kue Pelite, kue asal Muntok, Bangka Barat yang menjadi kesukaan Presiden Soekarno. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Kue pelite merupakan jajanan tradisional yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung.

Sajian hidangan ini menjadi kuliner favorit Soekarno saat dirinya diasingkan di Muntok, Bangka Barat, pada 1949.

Saat masa pengasingan tersebut, Soekarno diketahui kerap bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Itu sebabnya lidahnya begitu akrab dengan sajian kue pelite yang berasal dari Bangka Barat.

Jika belum tahu, kue pelite sendiri terbuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan gula putih yang dikukus dalam wadah daun pandan.

5. Bagar Hiu

Bagar hiu, kuliner khas Bengkulu yang jadi favorit Soekarno. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Halaman
123