TRIBUNTRAVEL.COM - Inggris dilaporkan mengalami hari terpanas yang pernah dicatat, menjadikan negara tersebut menghadapi suhu ekstrem.
Tak tanggung-tanggung, suhu udara di Inggris sempat mencapai 40,2 derajat Celcius.
Melansir Travel+Leisure, Senin (8/8/2022), Kantor Meteorologi Inggris membagikan melalui Twitter bahwa mereka mencatat suhu 39,1 derajat Celcius di Charlwood, Surrey, Inggris.
Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya dengan suhu udara 38,7 derajat Celcius pada 2019 silam.
Baca juga: McDonalds di Liverpool Inggris Ditutup Bagi Anak Usia di Bawah 18 Tahun setelah Jam 5 Sore
Tak berselang lama, para pejabat melaporkan bahwa suhu udara di Heathrow mencapai 40,2 derajat Celcius.
Temperatur yang melonjak menempatkan sebagian besar Inggris di bawah peringatan 'Amber Extreme' pertamanya, yang berarti menghabiskan waktu di luar ruangan tanpa pendinginan yang cukup dapat menyebabkan kematian, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
LIHAT JUGA:
Dijelaskan Kantor Meteorologi Inggris, peringatan yang berlaku untuk sebagian besar Inggris, Wales, dan Skotlandia selatan itu akan diperpanjang hingga Selasa (9/8/2022) mendatang.
"Malam juga cenderung sangat hangat, terutama di daerah perkotaan," ujar Neil Armstrong, Kepala Kantor Meteorologi Inggris.
"Hal ini kemungkinan akan menyebabkan dampak luas pada manusia dan infrastruktur. Oleh karena itu, penting bagi orang untuk merencanakan cuaca panas dan mempertimbangkan untuk mengubah rutinitas mereka. Tingkat panas ini dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan," jelasnya.
Sebabkan pembatalan perjalanan
Suhu udara ekstrem di Inggris ternyata juga berpengaruh pada dunia transportasi.
Hal tersebut menyebabkan sejumlah penerbangan ditunda, bahkan ada juga yang dibatalkan.
Menurut The Associated Press, panas yang berlebihan menyebabkan Bandara Luton London tutup selama beberapa jam.
Sebuah jalan utama yang digunakan untuk mengakses Inggris bagian timur juga rusak akibat suhu panas, kata polisi setempat.
Selanjutnya, perusahaan kereta api Inggris, Network Rail, membagikan di Twitter bahwa mereka mencatat suhu rel terpanas dalam sejarahnya pada hari Senin (1/8/2022), mencapai 62 derajat Celcius, menyebabkan beberapa tel tertekuk dan patah.
Baca juga: Kota di Inggris Punya Walikota Baru, Bukan Manusia tapi Kuda Poni
Beberapa rel dilaporkan rusak di beberapa area, termasuk Rugby, Birmingham, dan Carlisle, sehingga menyebabkan sejumlah kereta api terjebak, membutuhkan evakuasi darurat penumpang.
Hal ini menyebabkan Network Rail mengeluarkan peringatan 'Do Not Travel' atau 'Jangan Bepergian' untuk banyak layanannya.
Network Rail juga terpaksa menutup jalur utama pantai timur antara London dengan Leeds dan York, serta jalur utama Midland antara Derby, Nottingham, dan London, The Guardian melaporkan.
"Kami mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengubah standar dan teknik kami untuk musim panas yang lebih parah dan musim dingin yang tidak terlalu parah untuk beberapa dekade mendatang," kata Network Rail.
"Tapi untuk saat ini, masih terlalu dini untuk membuat keputusan yang begitu besar," sambungnya.
Gelombang panas awalnya mulai menyebar ke Eropa, memicu kebakaran hutan di Spanyol dan Prancis, dilaporkan AP.
Baca juga: Cerita Pria Asal Inggris Jalan Kaki 6.500 Kilometer ke Arab Saudi untuk Tunaikan Haji
Suhu yang memecahkan rekor di Prancis telah mempersulit upaya bantuan kebakaran hutan.
Insiden tersebut mengharuskan ribuan orang dievakuasi.
Untuk memadamkan api, dikerahkan pesawat pengebom air dan petugas pemadam kebakaran.
Akibatnya, dua orang dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran di Spanyol.
Aspal landasan pacu terangkat akibat suhu ekstrem
Dilaporkan TribunTravel sebelumnya, cuaca panas ekstrem menyebabkan aspal di landasan pacu terangkat.
Inilah yang terjadi di Bandara Luton, London, Inggris pada Senin (18/7/2022).
Dikutip dari Asia One, Senin (25/7/2022), landasan pacu Bandara Luton ditutup selama hampir dua jam pada hari Senin pekan ini.
Hal ini menyebabkan banyak maskapai penerbangan menunda atau mengalihkan penerbangan karena suhu naik di atas 37 derajat Celcius.
Perbaikan tambalan lama pada sebagian kecil landasan pacu (sekitar 0,2 persen dari seluruh luas permukaan) terangkat dan lepas karena panas ekstrem.
Baca juga: Kekurangan Pasokan Air, Bandara Tersibuk Kedua di Inggris Terpaksa Tutup Toilet
Baca juga: 6 Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan saat Libur Musim Panas di Inggris, Piknik Jadi Kegiatan Favorit
Tambalan itu kemudian diperbaiki dalam waktu dua jam.
Juru bicara Bandara Luton mengatakan, bandara tersebut dibangun dengan spesifikasi yang sama seperti bandara lain di Inggris, sesuai standar dan peraturan keselamatan penerbangan.
"Kami terus mengevaluasi semua opsi mengenai pemeliharaan berkelanjutan dan ketahanan jangka panjang dari semua infrastruktur kami," kata dia.
Namun, juru bicara itu tidak mengomentari pertanyaan tentang jangka waktu tambalan landasan, jenis aspal yang digunakan atau kemungkinan perubahan material.
(TribunTravel.com/SA)