TRIBUNTRAVEL.COM - Cuaca panas ekstrem menyebabkan aspal dilandasn pacu bandara terangkat.
Inilah yang terjadi di Bandara Luton, London, Inggris pada Senin (18/7/2022).
Masalah ini tentu menjadi tantangan yang harus diatasi dalam membuat infrastruktur bandara agar tahan terhadap perubahan iklim.
Lalu, bagaimana bandara mengatasi cuaca panas ekstrem dan mencegah rusaknya aspal runway jika terjadi gelombang panas kemudian hari?
Dikutip TribunTravel dari laman Asia One, Senin (25/7/2022), landasan pacu Luton ditutup selama hampir dua jam pada hari Senin pekan ini.
Baca juga: Seru Banget! Ada Pertunjukan Reog Ponorogo di Bandara Internasional Juanda
Hal ini menyebabkan banyak maskapai penerbangan menunda atau mengalihkan penerbangan karena suhu naik di atas 37 derajat Celcius.
Perbaikan tambalan lama pada sebagian kecil landasan pacu (sekitar 0,2 persen dari seluruh luas permukaan) terangkat dan lepas karena panas ekstrem.
Tambalan itu kemudian diperbaiki dalam waktu dua jam.
Bandara Luton dibangun dengan spesifikasi yang sama seperti bandara lain di Inggris, sesuai standar dan peraturan keselamatan penerbangan, kata juru bicara Bandara Luton.
Baca juga: Seru Banget! Ada Pertunjukan Reog Ponorogo di Bandara Internasional Juanda
Baca juga: Pilot Citilink Meninggal Dunia usai Mendarat Darurat di Bandara Juanda Surabaya
"Kami terus mengevaluasi semua opsi mengenai pemeliharaan berkelanjutan dan ketahanan jangka panjang dari semua infrastruktur kami."
Namun, juru bicara itu tidak mengomentari pertanyaan tentang jangka waktu tambalan landasan, jenis aspal yang digunakan atau kemungkinan perubahan material.
Aspal landasan pacu biasanya mulai retak kembali setiap 10 hingga 15 tahun.
Para ahli mengatakan, bandara tersibuk di Inggris yang digunakan oleh maskapai penerbangan murah, termasuk Ryanair dan EasyJet, mungkin lebih rentan terhadap panas.
Hal ini karena bandara tersebut berada posisinya di ketinggian, daripada bandara lain di sekitar ibu kota seperti Heathrow, Gatwick dan Stansted.
Laporan tentang adaptasi perubahan iklim Luton yang dirilis pada November 2021 memperingatkan risiko suhu tinggi yang menyebabkan kerusakan infrastruktur sehingga berdampak pada operasi.