Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pengunjung Taman Nasional Bisa Didenda dan Dipenjara Jika Mendekati Pohon Terbesar di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pohon besar, Kamis (4/8/2022)

TRIBUNTRAVEL.COM - Pengunjung taman nasional akan dipenjara dan dikenai denda jika mendekati pohon terbesar di dunia.

Pohon terbesar di dunia berusia antara 600 hingga 800 tahun dan ditemukan tahun 2006.

Saat ini pohon tersebut berada di Taman Nasional Redwood, California, Amerika Serikat.

Pohon setinggi 380 kaki itu menjadi spesimen mengesankan yang dilindungi dengan ketat.

Pohon terbesar di dunia ini tumbuh di lokasi tersembunyi dan sulit dijangkau.

Tujuannya agar ekosistemnya tetap terjaga dan tidak banyak sampah.

Inilah yang membuat banyak wisatawan penasaran ingin melihatnya.

Pohon Raksasa (Instagram/ratna_setiawati_76)

Baca juga: Taman Nasional Yosemite Terbakar, Beruntung Pohon Sequoia Raksasa Masih Selamat

Namun, para ahli khawatir pohon dan ekologi di sekitarnya rusak oleh pengunjung.

Terlebih jika mereka terus melanggar aturan dan menginjak-injak situs tersebut.

Dalam upaya untuk melindungi pohon terbesar di dunia, pengelola taman nasional mengumumkan aturan : bagi siapa pun yang tertangkap berada di dekat pohon yang dinamai Hyperion akan terkenal masalah hukum enam bulan penjara dan denda $ 5.000.

Aturan ini juga diungkapkan melalui situs resmi Taman Nasional Redwood.

Baca juga: Terjadi Lagi Bule Panjat Pohon Sakral di Bali, Tak Mau Turun Meski Sudah Diingatkan Warga

Dalam pernyataannya, pihak taman nasional mengatakan, "pengunjung harus memilih mereka ingin membantu melestarikan pohon terbesar di dunia atau menjadi perusaknya."

"Sejak ditemukan pada tahun 2006, pohon ini telah masuk dalam bucket list banyak penggemar pohon.

Hyperion terletak di luar vegetasi lebat dan membutuhkan 'bushwhacking' yang berat untuk mencapai pohon.

Popularitas Hyperion naik karena blogger dan penulis perjalanan mengajak banyak orang melihatnya.

Ilustrasi pohon besar, Kamis (4/8/2022) (UNSPLASH/Robin Canfield)

Baca juga: Sulit Dikendalikan, Dampak Kebakaran Hutan di Peru Ancam Keberadaan Machu Picchu

Halaman
123