Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penumpang Dievakuasi dari Pesawat setelah Seorang Pria Mengaku Bawa Bom di Tas

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat gagal lepas landas karena seorang penumpang yang berteriak bahwa ada bom di pesawat.

Pesawat dinyatakan aman setelah sekitar tiga jam penyelidikan.

Namun demikian, penerbangan 2126 dibatalkan, yang berarti ketidaknyamanan lebih lanjut bagi penumpang yang trauma.

Pelaku yang diketahui bernama Bedi ditahan polisi setempat, dan beberapa laporan muncul mengatakan dia tidak stabil secara mental.

Penumpang lain mengaku dibawa ke rumah sakit bersama orang tuanya.

Baca juga: Pilot Terlalu Percaya Diri, 48 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Petugas Station House Vinod Peter mengatakan kepada The Times of India, "Menurut orang tua Bedi, putra mereka bekerja di sebuah perusahaan swasta di Patna dan mereka tinggal di Delhi. Beberapa hari yang lalu, mereka mendapat telepon dari perusahaan bahwa putra mereka terdengar tidak sehat dan mereka harus membawanya."

"Mereka sampai di Patna dan kembali ke Delhi pada Kamis malam. Setelah ketiganya naik ke pesawat, pria itu enggan pergi. Sebelum menutup pintu pesawat, dia mulai berteriak bahwa ada bom di dalam pesawat," sambungnya.

Suasana di kabin pesawat setelah boarding (Lukas Bieri/Pixabay)

Tempat 'rahasia' untuk menyimpan bom di pesawat

Diberitakan TribunTravel sebelumnya, seorang pilot menjelaskan apa yang akan terjadi saat kru menemukan bom di pesawat.

Pilot maskapai penerbangan Ryanair tersebut mengungkapkan bahwa bom akan disimpan dalam tempat khusus di pesawat.

Ia melanjutkan, ada tempat khusus di mana bom disimpan jika ditemukan di dalam pesawat.

Baca juga: Pramugara Peringati Penumpang Agar Jangan Sembarangan Tekan Tombol Flush Toilet Pesawat

Baca juga: 3 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Jakarta-Bengkulu, Sekali Jalan Mulai Rp 600 Ribuan

"Di setiap pesawat ada tempat yang kami tentukan untuk meletakkan bom jika kami menemukannya," kata pilot tersebut kepada Mirror.

Ia menjelaskan, tempat yang digunakan untuk meletakkan bom diharapkan hanya menyebabkan kerusakan kecil pada pesawat.

"Nama yang tepat adalah lokasi bom yang paling tidak berisiko dan itu adalah bagian dari pesawat yang jika sebuah bom meledak diharapkan akan menyebabkan kerusakan paling kecil pada badan pesawat," jelasnya.

Ilustrasi pesawat (Eva Darron/Unsplash)

Di kesempatan lain, pakar keamanan penerbangan Alexia Lequien menjelaskan bagaimana staf udara diajarkan untuk menjaga bahan peledak sejauh mungkin dari tangki bahan bakar.

Jika terjadi kemungkinan ledakan, kata dia, tekanan kabin dapat dikurangi untuk meredam dampak ledakan.

Halaman
123