Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pilot 'Terlalu Percaya Diri', 48 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ruang kokpit. Sebuah kecelakaan terjadi Tewas kan 48 orang akibat sang pilot 'terlalu percaya diri'.

Penduduk Desa Xixi menawarkan bantuan mereka kepada para penyintas, dan beberapa dari mereka merawat penumpang yang mengalami luka-luka termasuk luka bakar. 

Sementara, lima penduduk Desa Xixi juga menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut.

Penyelidikan diluncurkan oleh Dewan Keselamatan Penerbangan Taiwan (ASC) dan memberatkan dalam putusannya tentang apa yang terjadi, menempatkan kesalahan dengan tegas pada pilot.

Dikatakan selama hujan lebat dan guntur badai, pilot mencoba menemukan landasan pacu secara visual tetapi gagal.

Mereka juga mengabaikan prosedur keselamatan dan memutuskan untuk mendarat daripada tetap di udara dan terbang untuk melakukan pendaratan di tempat lain.

Laporan itu mengatakan, ini adalah masalah yang berulang di TransAsia.

"Perilaku yang tidak sesuai adalah masalah sistemik yang bertahan lama dan membentuk budaya keselamatan yang buruk," kata laporan itu.

Maskapai ini disarankan untuk mempekerjakan lebih banyak pilot untuk mengurangi beban kerja mereka, dan juga untuk berinvestasi dalam pelatihan keselamatan penerbangan, tetapi gagal melakukannya.

Baca juga: Jika Pilot Meninggal di Penerbangan, Bagaimana Nasib Kemudi Pesawat?

Pilot, Kapten Lee Yi-liang, ditemukan memiliki keterampilan terbang yang baik dan telah berhasil mendaratkan pesawat di masa lalu dalam kondisi cuaca buruk.

Hal inilah yang diduga menjadi salah satu alasan kecelakaan pesawat tersebut, karena sang pilot 'terlalu percaya diri'.

Sang pilot memutuskan untuk mencoba dan mendarat ketika orang lain tidak akan mengambil risiko.

Laporan ASC menyatakan, "Kapten tidak mematuhi (dan sepenuhnya mengabaikan) kebijakan, prosedur, dan peraturan. Jenis sikap berbahaya ini dicirikan sebagai 'anti-otoritas'."

Itu bukan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan TransAsia.

Tahun berikutnya, Februari 2015, salah satu pesawatnya menabrak sebuah jembatan di Taipei dan jatuh di sungai, menewaskan 43 orang.

Sebelumnya, maskapai ini juga pernah terlibat dalam insiden mematikan pada 1995 dan 2002.

Tidak mengherankan, TransAsia tidak selamat dari insiden terbaru ini dan pada Juni 2018, perusahaan memasuki kebangkrutan dan lisensinya dicabut secara permanen pada 1 Juli.

Baca juga: Viral Aksi Heroik TikToker Selamatkan Nyawa Penumpang yang Kejang-kejang di Pesawat

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.