Selain itu, ia juga mencatat bahwa Emirates ingin menggunakan metaverse untuk mengubah prosesnya seperti operasi, pelatihan, penjualan situs web, dan pengalaman terkait maskapai lainnya ke dunia digital.
Emirates akan mempekerjakan staf baru untuk metaverse dan koleksi NFT, serta akan mengembangkan aplikasi untuk memantau kebutuhan dan harapan pelanggan secara lebih dekat.
Kemampuan untuk menggunakan mata uang kripto Bitcoin sebagai bentuk pembayaran melalui situs webnya berpotensi membuka pasar baru bagi maskapai dan menjadikannya lebih menarik bagi basis potensial pelanggan yang lebih luas.
Sebelum Emirates, pembayaran melalui Bitcoin sudah diterapkan oleh maskapai AirBaltic.
AirBaltic menjadi maskapai pertama yang menerima Bitcoin sebagai bentuk mata uang pada tahun 2014 lalu.
Sejak itu, maskapai menindaklanjuti dengan penjualan skema perdagangannya sendiri untuk koleksi NFT , yang dikenal sebagai 'planies'.
Perdagangan NFT memang menjadi tren di dunia penerbangan.
Qantas dan Air Europa adalah dua contoh terbaru dari maskapai yang telah mengumumkan skema perdagangan NFT mereka sendiri dalam beberapa bulan terakhir
Banyak maskapai penerbangan dan bandara di seluruh dunia kini diyakini mengembangkan gelombang teknologi baru yang tersedia untuk meningkatkan penawaran layanan mereka kepada pelanggan.
Dengan pengumuman terbaru ini, Emirates percaya bahwa merangkul teknologi terbaru sekarang akan lebih mempersiapkannya untuk masa depan di era digital baru perjalanan udara.
Mengingat permintaan perjalanan udara yang meningkat pesat setelah pandemi Covid-19 di seluruh dunia, maskapai mengambil langkah secara langsung untuk memenuhi peluang yang muncul dan ditawarkan oleh teknologi tersebut.
Baca juga: Syarat Terbaru Naik Lion Air, Tak Perlu Tes PCR untuk Calon Penumpang yang Sudah Vaksin Booster
Baca juga: Idul Adha 2022: Maskapai Emirates Hadirkan Menu Spesial di Penerbangan, Ada Ayam Biryani
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar Idul Adha 2022, di sini.
Baca tanpa iklan