Langit-langit berkubah stasiun ditandai dengan lengkungan hiasan, lampu gantung kuningan, dan atap kaca kecubung besi tempa.
Gaya langit-langit dipinjam dari arsitek dan pembangun terkenal Spanyol Rafael Guastavino.
Keuntungan dari gaya berkubah, dikombinasikan dengan bahan bangunan yang digunakan, adalah ringan namun menahan beban, hemat biaya, tahan api, dan mampu menjangkau area interior yang luas.
Setelah seluruh jalur selesai, IRT dan kota memasarkan kereta bawah tanah baru kepada penduduk kota.
Kereta bawah tanah terdiri dari lima gerbong kereta dan akan berjalan dari Balai Kota ke 145th Street, berhenti di total 28 stasiun berbeda di sepanjang jalan.
Slogan yang digunakan untuk mengiklankan kereta bawah tanah dan menarik penumpang adalah, "Balai Kota ke Harlem cuma 15 menit."
Janji perjalanan 15 menit diterima dengan sangat baik.
Kereta bawah tanah siap beroperasi secara komersial pada 27 Oktober 1904.
Jumlahnya luar biasa.
Pada hari pembukaan, lebih dari 7.000 warga New York ingin naik kereta bawah tanah baru.
Kereta pertama akan berangkat pukul 14.35 dari Stasiun Balai Kota yang didekorasi.
Kerumunan begitu besar sehingga 200 polisi ditempatkan di sana untuk menjaga ketertiban.
Pada tahun-tahun berikutnya, stasiun ini dinikmati oleh jutaan warga New York dan turis.
Sayangnya, selama Perang Dunia II, skylight yang menghiasi langit-langit Stasiun Balai Kota dilapisi aspal untuk mencegah pesawat tempur musuh mengidentifikasi pemberhentian kereta bawah tanah.
Selama perang, infrastruktur penting sering menjadi sasaran penghancuran karena perbaikannya membutuhkan biaya yang mahal dan mengganggu operasi sehari-hari.