Mereka menambahkan, kedalaman air membuatnya sangat sulit untuk melakukan penyelamatan.
Pernyataan ini yang membuat banyak orang menyebut restoran itu telah tenggelam dan tidak dapat diselamatkan.
Beberapa hari kemudian, ARE mengatakan restoran dan kapal tunda yang menyertainya masih berada di perairan dekat pulau-pulau tersebut.
Laporan tentang kapal itu tenggelam juga tidak akurat.
Pada hari Jumat (24 Juni), perwakilan PR ARE mengatakan restoran mengapung itu perlu diselamatkan dari air yang dalam.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, juru bicara ARE mengatakan mereka selalu menggunakan istilah 'terbalik' ketika membahas insiden itu dan tidak pernah mengklaim kapal itu tenggelam.
Dikutip dari laman UNILAD, Senin (27/6/2022), klarifikasi tentang status kapal tersebut muncul setelah Departemen Kelautan Hong Kong mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan pihaknya hanya mengetahui insiden tersebut dari laporan media.
Keterangan pejabat yang dikutip oleh The Guardian menjelaskan ARE bisa dianggap melanggar peraturan jika tenggelamnya tidak dilaporkan dalam waktu 24 jam.
Kegagalan memberikan penjelasan yang masuk akal atas situasi ini dengan tepat waktu dapat mengakibatkan denda sebesar HK$ 10.000. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Lutfi Agizal Protes Sebuah Restoran setelah Istrinya Temukan Kecoak pada Makanan yang Dipesan
Baca juga: Mantan Chef Restoran Prancis Jualan Pizza Enak di Pekalongan, Harganya Terjangkau Rp 35 Ribuan