Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Sri Lanka berisiko mengalami darurat kemanusiaan besar-besaran.
Dalam upaya memperbaiki krisis, Sri Lanka sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout, setelah menangguhkan pembayaran utang luar negeri sekitar 12 miliar USD pada bulan April 2022.
Pemerintah memperkirakan butuh setidaknya 5 miliar USD untuk memenuhi impor bahan pokok selama sisa tahun ini.
Lenora bertekad untuk melakukan apa yang dia bisa untuk kehidupan yang lebih baik, untuk dia dan anak-anaknya.
"Saya ingin dua tahun di Kuwait kemudian menabung cukup uang untuk kembali," katanya. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Bikin Heboh, Iwan Fals Adakan Konser Dadakan di Pusat Perbelanjaan
Baca juga: Warga Punguti Dolar Berserakan di Jalan dari Koper Berisi Uang yang Jatuh