Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Karya Seni Populer Dunia yang Dirusak, dari Lukisan Mona Lisa hingga Patung The Thinker

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan yang sedang mengabadikan foto lukisan Mona Lisa

Kerusakan yang terjadi pada The Thinker tidak dapat diperbaiki, tetapi dikembalikan persis di tempatnya dan tetap ada sampai hari ini.

3. Patung Pieta karya Michelangelo

Patung Pieta karya Michelangelo (Michelangelo, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Lepas Gelar Kerajaan dan Nikahi Pria Biasa, Mantan Putri Jepang Kini Bekerja di Museum Seni New York

Patung marmer 1499 karya Michelangelo menjadi ikon karena detail dan kerumitannya.

Hanya sedikit yang bisa menyangkal keindahan karya itu, tetapi pada tahun 1972 seorang pria yang membawa palu , memukulnya 15 kali dan mematahkan lengan Mary.

Hidung dan kelopak matanya juga rusak dalam serangan itu, dengan ahli geologi Australia kelahiran Hungaria, Laszlo Toth mengklaim bertanggung jawab.

Selama serangan itu, dia berteriak: "Saya Yesus Kristus, bangkit dari kematian," dengan para pengamat berulang kali meninju Toth setelah serangan itu.

Tindakan tidak masuk akal ini dipicu oleh keyakinan Toth sebagai kedatangan kedua, tetapi dia dikirim ke rumah sakit selama dua tahun sebelum dideportasi ke Australia.

Dia tidak pernah ditangkap atau menghadapi hukuman penjara karena penghancuran PiƩta.

4. Guernica karya Pablo Picasso

Guernica karya Pablo Picasso (Angela Hu from United States, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: TMII Beri Apresiasi 3 Pengunjung Pertama di Tahun 2022, Disambut dengan Pertunjukan Seni

Satu karya terbaik Pablo Picasso, Guernica, dirusak dengan cat semprot pada tahun 1974 ketika seorang pria berusia 30 tahun masuk ke Museum of Modern Art di Paris.

Pria ini adalah Tony Shafrazi, yang menulis "bunuh semua kebohongan" dalam teks merah besar di seluruh lukisan.

Dia benar-benar menghubungi Associated Press sebelum acara dan berteriak "panggil kurator" saat dia ditangkap oleh penjaga.

Dia menambahkan: "Saya seorang seniman" saat dia diseret keluar dari gedung.

Museum tidak pernah menuntutnya, dan Shafrazi benar-benar menjadi pedagang seni yang sukses.

Motivasinya untuk aksi yang tidak biasa tetap tidak jelas sampai hari ini.

Halaman
123