Namun pada Juli 2015, bagian dari sayap Boeing 777 ditemukan di Pulau Reunion, Samudra Hindia Selatan.
Ingin membantu keluarga korban, Blaine Gibson memutuskan untuk mencari lebih banyak reruntuhan.
Meskipun tim pencari Australia menyebutkan puing-puing terdampar di Sumatera, Blaine mengikuti saran ahli kelautan terkemuka Dr Charita Pattiaratchi, yang mengklaim arus akan membuat hal itu tidak mungkin dan mendesaknya untuk mencari di Madagaskar dan Mozambik sebagai gantinya.
"Ketika saya sampai di sana, saya bertanya kepada penduduk setempat termasuk nelayan, tukang perahu di mana puing-puing dari laut lepas terdampar?" dia berkata.
"Ada gundukan pasir di luar terumbu yang menghadap ke Samudra Hindia, tempat barang-barang terdampar ke darat. Tiba-tiba tukang perahu memanggil nama saya dan berkata 'Apakah ini Malasia 370'?," imbuhnya.
Segitiga abu-abu, bertuliskan No Step, ternyata merupakan bagian dari ekor.
Pada Juni 2016, tiga potongan lagi ditemukan dan keluarga, termasuk Ghyslain dan Grace, terbang ke Madagaskar untuk membantu, menyisir 20 km garis pantai untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
Pemerintah Malaysia akhirnya setuju untuk membiarkan perusahaan pencarian swasta, Ocean Infinity, meluncurkan pencarian baru di Samudra Hindia Selatan dengan 'tidak menemukan, tanpa biaya' pada tahun 2018.
Menggunakan probe hi-tech, tanpa pengemudi, perusahaan mencari 12 km persegi per hari hingga kedalaman 6.000 m tetapi dibatalkan setelah tidak menemukan apa pun selama 138 hari.
Pada saat yang sama ketika Blaine mulai menerima ancaman pembunuhan, Ghyslain mengatakan dia dihubungi oleh ribuan orang yang menawarkan untuk membantunya menemukan kebenaran tetapi dipercaya beberapa memiliki motif jahat.
Ayah yang berduka, yang juga memeriksa catatan radar mulai percaya bahwa pihak berwenang Malaysia atau China menutupi posisi sebenarnya dari kemungkinan kecelakaan itu, karena mereka tidak ingin pesawat itu ditemukan.
"Di suatu tempat di dunia ini seseorang tahu apa yang terjadi dan itu bukan hanya satu orang, Ini adalah cerita besar. Ini cerita kotor dan melibatkan banyak negara," katanya.
"Saya sangat yakin ada sesuatu atau seseorang di pesawat yang mereka tidak ingin tiba di Beijing sehingga mereka menembak jatuh pesawat itu," imbuhnya.
Meski, tidak ada bukti yang mendukung teori ini dan setiap ancaman terhadap Blaine membuatnya lebih bertekad untuk mencari kebenaran.
"Saya hanya mengubah hidup saya sehingga efektif dalam membuat saya pergi ke bawah tanah tetapi tidak efektif dalam membuat saya berhenti," katanya
Tonton juga:
Baca juga: Perkembangan Teknologi Terbaru Diklaim Bisa Pecahkan Teka-teki Hilangnya Pesawat MH370
Baca juga: Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Citra Satelit Temukan Bekas Lokasi Pesawat Jatuh di Hutan Kamboja
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar Malaysia Airlines MH370, di sini.
Baca tanpa iklan