Lauren dan Shaun yang datang ke bandara di waktu luang akhirnya mendapatkan bantuan khusus untuk anaknya melalui keamanan bandara.
"Semua penumpang lalu pergi ke ruang tunggu bandara sebelum mereka mulai menerima pesan yang mengatakan bahwa penerbangan ditunda," kata Lauren.
Ketika mereka akhirnya diberitahu bahwa gerbang terbuka, mereka berlari ke sana dengan harapan bisa naik pesawat dan memulai liburan mereka.
Lauren mengatakan bahwa penumpang diminta untuk membuka aplikasi EasyJet di mana mereka dapat melaporkan gangguan, memesan hotel terdekat, dan kemudian mengubah jadwal penerbangan.
Tetapi dia mengatakan aplikasi itu tidak berfungsi karena semua orang mencoba menggunakannya di saat yang bersamaan.
"Anak-anak berteriak di mana-mana dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi", katanya.
"Ada seorang anak kecil di belakang kami yang memakai headset saat menonton program, dia melepasnya dan mengira dia sudah sampai di Turki, itu mengerikan."
Penumpang bisa masuk di pesawat selama setidaknya 40 menit sebelum mereka turun lagi dan mengambil barang bawaan mereka, menurut cerita ibu itu.
"Mereka kemudian diberitahu untuk berbicara dengan perwakilan EasyJet tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya," jelasnya.
Lauren mengatakan mereka menunggu lebih dari satu jam untuk bisa berkomunikasi dengan staf EasyJet.
"Anak laki-laki saya terpaksa tertidur di lantai, saya harus meninggalkannya bersama saudara perempuannya saat kami mencoba mencari beberapa perwakilan EasyJet. Semua orang bertanya kepada mereka dan mereka tidak tahu", lanjutnya.
"Mereka memberi kami selebaran. Saya bertanya bagaimana kami bisa mendapatkan penerbangan besok dan mereka berkata untuk menggunakan situs Skyscanner dan membayar penerbangan keluar dan pergi."
"Ada lima dari kami, harganya mencapai 1.600 poundsterling tanpa bagasi."
Dia mengatakan penerbangan EasyJet berikutnya yang tersedia ke Antalya dijadwalkan pada hari Sabtu, sehingga keluarga harus membuat keputusan untuk pulang.
Mereka akhirnya kembali sekira pukul 1 dini hari.