Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Marak Wisatawan Tak Taat Etika saat Liburan, Sandiaga Uno Perkuat Do and Don't Kunjungi Destinasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Sandiaga Uno saat berkunjung ke Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini sedang marak kabar dari para wisatawan yang berprilaku tidak sesuai norma saat menikmati liburan.

Hal tersebut sebagaimana dilihat pada aksi-aksi tak senonoh dari wisatawan asing yang berkunjung pada sejumlah destinasi di Bali dalam beberapa waktu terakhir.

Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tak tinggal diam.

Ia mengatakan bahwa, pihaknya akan berupaya memperkuat informasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do and don’t) wisatawan saat berkunjung ke destinasi maupun sentra ekonomi kreatif tanah air.

"Informasi ini harus bisa kita sampaikan di tengah upaya kita memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam rilis resmi, Senin (9/5/2022) sore.

"Bahwa di tengah upaya itu tentu ada kearifan juga penghormatan kepada adat istiadat daerah setempat. Ini harus bisa terus disampaikan dan disosialisasikan," lanjutnya.

Sandiaga Uno (Instagram/@sandiuno)

Baca juga: Nemu Warkop di New York, Sandiaga Uno: Kita Makan Indomie Telor Kornet dan Kopi Aceh Gayo

Baca juga: Jokowi Kunjungi Pura Tirta Empul saat Liburan ke Bali, Ajak Masyarakat Pelihara Aset Budaya

Dalam upaya ini nantinya akan ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pihak Kemenparekraf.

Di antaranya diseminasi informasi melalui berbagai saluran media yang dimiliki Kemenparekraf atau Baparekraf.

Termasuk dengan cara memaksimalkan algoritma di sosial media agar informasi yang disampaikan dapat tepat sasaran.

Kemudian Sandiaga Uno juga akan mengajak seluruh pihak terkait turut menyebarkan informasi, termasuk pengelola destinasi juga para pemandu wisata (guide).

"Harapannya kita terus bisa menyosialisasikan kepada wisatawan bahwa ada norma-norma yang harus dijaga, dan ini yang harus kita lakukan edukasi karena mungkin di negara asal mereka tidak berlaku norma-norma seperti itu," ungkap Sandiaga.

"Edukasi ini harus kita lakukan dengan penuh pembinaan agar ini juga tidak merusak reputasi kita dalam keramahtamahan dan tentunya dalam pemulihan ekonomi kita," pungkasnya.

TONTON JUGA:

Baca juga: Potret Jan Ethes & Sedah Mirah Liburan Bareng Jokowi di Jogja, Bagikan Hadiah Buat Warga

Baca juga: Viral Bule Rusia Foto Tak Senonoh di Pohon Keramat Tabanan Bali, Begini Nasibnya Kini

Sementara itu Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani juga menambahkan, ada sejumlah kode etik kepariwisataan yang harus menjadi acuan bagi semua orang.

Hal tersebut dilakukan karena kode etik tersebut bukan hanya bagi pengelola atau pemilik destinasi, tapi juga wisatawan.

Halaman
12