Telur hias untuk merayakan Paskah baru digunakan oleh umat Kristen di daerah Mesopotamia ribuan tahun kemudian.
Baru setelah itu, gereja Kristen mengadopsi budaya tersebut.
3. Makna telur Paskah
Masyarakat zaman dulu menganggap telur sebagai simbol kelahiran kembali, dilaporkan Kompas.com.
Mereka memakan telur Paskah untuk merayakan kedatangan musim semi yang dipercaya bahwa dewa matahari telah kembali setelah musim dingin.
Sementara bagi umat Kristen zaman dahulu, telur ayam yang dicat tidak hanya sekadar hiasan, tetapi juga penuh simbolisme.
Pewarna merah misalnya, melambangkan darah Kristus dan cangkang telur melambangkan makamnya.
Sehingga, memecahkan cangkang membuat umat Kristiani mengingat tentang kebangkitan Kristus dari kematian.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mengenal Pulau Paskah, Pulau Baru yang Muncul Setelah Badai Seroja di Rote Ndao NTT
4. Tradisi menggulung telur Paskah
Selain mewarnai telur, anak-anak biasanya akan melakukan tradisi menggulung telur Paskah.
Tradisi tersebut melambangkan penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.
Di Amerika Serikat, tradisi itu disebut The Easter Egg Roll.
Diselenggarakan di halaman rumput Gedung Putih, The Easter Egg Roll dilakukan setiap hari Senin pertama setelah Paskah.
5. Cara mewarnai telur Paskah pada masa lampau
Telur Paskah biasanya akan diwarnai menggunakan cat ataupun spidol.