Waktu pun terus berjalan, berjam-jam Ali dan beberapa orang terus memasak bubur india.
Baca juga: 7 Tempat Ngabuburit di Banyumas Sekaligus Berburu Takjil Buka Puasa, Surganya Jajanan Enak dan Murah
Baca juga: Resep Sus Bunga Topping Buah untuk Takjil Ramadhan, Camilan Enak Tanpa Minyak Goreng
Sesekali ia membersihkan peluh di dahinya, maklum, suhu dari tungku kayu benar-benar terasa panas.
Sebelum selesai memasak, Ali mengatakan, ada syarat khusus agar bisa memasak dan menghasilkan bubur india yang benar-benar matang.
"Syaratnya harus iklhas, jika tidak pasti ada kendala, entah bubur tidak matang atau lainya," jelas pria ramah itu.
Selesai dimasak, bubur india tersebut langsung ditempat ke mangkuk dan ditata di lantai Masjid.
Setidaknya 250 porsi selesai buat Ali dan beberapa juru masak lainnya.
Selain bubur india, kurma, semangka dan teh hangat juga telah disiapkan untuk jamaah yang hendak berbuka di Masjid Jami Pekojan.
Pemandangan berbeda pun terlihat di Masjid Jami Pekojan, setelah ratusan bubur india ditata.
Deretan panjang mangkuk, gelas hingga buah terlihat mencolok di lantai Masjid Jami Pekojan sebelum para jamaah datang.
Dikatakan Ali, semua yang disediakan gratis untuk masyarakat, bahkan jika ada yang ingin membawa pulang dipersilakan.
"Setiap hari selama puasa kami memasak untuk masyarakat, setidaknya 20 kilogram beras kami oleh menjadi bubur," jelasnya.
Menyoal pasokan bahan untuk membuat bubur india, Ali mengaku sampai sekarang ia bingung dan heran dari mana pasokan bahan tersebut.
"Karena sehari sebelum puasa, tiba-tiba bahan-bahan tersebut datang, dan entah siapa yang menyumbang. Hal itu terjadi bertahun-tahun, mungkin dari donatur, atau orang baik yang membantu Masjid Jami Pekojan," paparnya.
Tak terasa waktu berbuka pun kian dekat, masyarakat juga sudah memadati Masjid Jami Pekojan.
Tak begitu lama, suara beduk dan azan bersautan, begitu juga halnya di Masjid Jami Pekojan.