Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pakai Resep Asli Gujarat, Masjid Jami Pekojan Buat 250 Porsi Bubur India untuk Menu Buka Puasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur india khas Masjid Jami Pekojan saat dihidangkan di dalam mangkuk untuk berbuka puasa jamaah Masjid Jami, Senin (4/4/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulan asap dan aroma rempah tercium dari samping Masjid Jami Pekojan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui pengurus masjid sedang menyiapkan hidangan berbuka untuk ratusan jamaah Masjid Jami Pekojan.

Kegiatan ini dikomando pria berparas Pakistan dan berlangsung dari siang hari.

Menggunakan tungku kayu berusia ratusan tahun, mereka bersama-sama memasak bubur.

Di tengah kesibukan tersebut, Ahmad Ali (55) yang mengomandoi beberapa orang untuk memasak, terus mengawasi proses pembuatan hidangan berbuka.

Tak jarang ia membelah kayu menggunakan kampak kecil lantaran bahan bakar tungku mulai habis.

Meski terlihat berat, namun tidak ada keluhan maupun kelelahan dari raut wajah para juru masak itu.

Hidangan berbuka yang tengah diolah itu adalah bubur india, yang merupakan masakan khas para pedagang Gujarat.

Tardisi berbuka dengan bubur india di Masjid Jami Pekojan, juga sudah berlangsung ratusan tahun silam.

Bahkan resep bubur india di Masjid Jami Pekojan hingga kini masih sama seperti ratusan tahun silam, saat bubur tersebut diperkenalkan oleh para penjelajah dari Gujarat yang singgah ke Kota Semarang.

Di tengah kesibukannya Ali bercerita, tidak sembarang orang bisa memasak bubur india untuk menu berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan.

Ia juga mengaku, tatacara dan bahan yang digunakan masih sama seperti ratusan tahun silam, seperti yang diwariskan oleh leluhurnya.

"Kebetulan saya yang mewarisi jadi juru masak di Masjid Jami Pekojan, saya adalah generasi ke-4. Secara turun-temurun leluhur saya mengajarkan resep ini," jelas Ali kepada Tribun Jateng, Minggu (4/4) sore.

Dalam proses membuat bubur india, berbagai rempah dan sayuran dioleh menjadi satu. Rempah yang digunakan oleh Ali seperti jahe, sere, dan kayu manis.

Selain itu, ia juga memasukkan santan, Bawang merah dan putih, daun pandan, daun salam, garam serta bahan utama yaitu beras dan air.

Halaman
123