TRIBUNTRAVEL.COM - Jembatan gantung terpanjang di dunia, Canakkale 1915 resmi dibuka oleh Presiden Turki, Tayyip Erdogan.
Jembatan dengan panjang mencapai 2.023 meter dengan ketinggian 6.637 kaki itu akan menghubungkan antara dua benua yakni Asia dan Eropa.
Adapun jalurnya sendiri melewati pantai Eropa dan Asia di Selat Dardanelles.
Selat Dardanelles menjadi jalur air utama dari Gelibolu di sisi Eropa provinsi barat laut Turki Canakkale, dengan kota Lapseki yang ada di sisi Asia.
Melansir laman Dailymail, Minggu (3/4/2022), Jembatan ini memungkinkan masyarakat untuk menyeberangi Dardanelles yang menghubungkan Laut Aegea dengan Laut Marmara.
Tak butuh waktu lama, jarak tempuh yang dibutuhkan dari ujung ke ujung untuk melewati jembatan hanya 6 menit.
Waktu ini relatif singkat jika dibandingkan dengan sebelumnya yang harus menempuh waktu 90 menit menggunakan kapal feri.
Belum lagi masyarakat terkadang harus rela menunggu dalam waktu lama hingga mencapai lima jam.
Jembatan Canakkale 1915 dibangun oleh perusahaan Turki dan Korea Selatan dengan investasi 2,8 miliar Us Dollar atau sekitar Rp 40 triliun.
Nama jembatan itu sendiri diambil dari Kemenangan Angkatan Laut Canakkale yang dicapai pada 18 Maret 1915, saat Perang Dunia I.
Rentang tengahnya yang mencapai 2.023 meter merupakan pengakuan atas tahun 2023, ketika Turki merayakan seratus tahun berdirinya Republik Turki setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman.
Baca juga: Pertama Kali Sejak 88 Tahun, Hagia Sophia di Turki Kini Kembali Digunakan untuk Shalat Tarawih
Baca juga: 8 Fakta Unik Pamukkale, Situs Wisata Berjuluk Kastil Kapas di Turki
TONTON JUGA:
Ketinggian menara jembatan adalah 318 meter (1.043 kaki) - mengacu pada 18 Maret (atau 18/3), ketika Turki memperingati tentara yang tewas selama pertempuran laut dan darat Gallipoli.
Kampanye Gallipoli Perang Dunia I oleh kekuatan Entente - Inggris, Prancis dan Rusia bertujuan untuk mengamankan rute angkatan laut dari Laut Mediterania ke Istanbul melalui Dardanelles, dan membawa Kekaisaran Ottoman keluar dari perang.
Pendaratan Gallipoli pada 25 April 1915 menandai dimulainya pertempuran sengit yang berlangsung selama delapan bulan.