TRIBUNTRAVEL.COM - Dua bocah ditemukan selamat di dalam Hutan Amazon, Brasil setelah hampir sebulan dinyatakan hilang.
Bocah berusia enam dan delapan tahun ini diketahui meninggalkan rumahnya pada 18 Februari 2022 untuk berburu burung kecil.
Glauco dan Gleison Ferreira dinyatakan tidak langsung kembali ke rumah setelah melakukan perburuan tersebut.
Melansir Oddity Central, Minggu (27/3/2022), kedua bocah tersebut meninggalkan rumah milik orang tuanya di dekat Manicore, negara bagian Amazonas, Brasil.
Sekitar 260 orang termasuk penduduk setempat dan penyelamat profesional, mencari mereka selama lebih dari seminggu.
Baca juga: Mengulik Kisah Juliane Koepcke: Jatuh dari Pesawat dan Harus Bertahan 11 Hari di Hutan Amazon
Tetapi dengan musim hujan yang membuat hutan semakin tidak dapat diakses dari biasanya, semua upaya tak mudah untuk berhasil.
Bahkan setelah pencarian secara resmi dibatalkan pada 26 Februari, penduduk setempat terus mencari anak-anak lelaki itu melalui hutan belantara yang luas, dan keluarga mereka tidak pernah kehilangan harapan bahwa mereka akan ditemukan hidup-hidup.
Untungnya, setelah 27 hari menderita, kedua bocah tersebut ditemukan.
Baca juga: 7 Hutan Paling Angker di Dunia, Suasana Mistis sampai Jadi Lokasi Bunuh Diri
Pada Selasa lalu, Glauco dan Gleison ditemukan oleh seorang pria yang sedang memotong kayu di dekat desa Palmeira di cagar alam yang dilindungi Lago Capan, sekitar 35 km dari tempat terakhir mereka terlihat.
Petani itu dilaporkan membuka rute di hutan tempat dia memiliki perkebunan kacang ketika mendengar salah satu anak laki-laki menangis dan bergegas ke arah sana.
Pada saat itu, anak laki-laki yang merupakan penduduk asli Mura telah menjelajahi hutan selama hampir satu bulan dan mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi parah.
Kulit mereka dipenuhi gigitan serangga dan goresan dari dahan pohon, hingga kaki mereka memar.
Keduanya dibawa ke unit ICU di Manaus, di mana mereka dipertemukan kembali dengan orang tuanya.
"Mereka kekurangan gizi dan memiliki beberapa infeksi kulit, telinga dan punggung," kata dokter anak Eugenio Tavares kepada CNN Brasil.
"Frekuensi pernapasan normal, mereka tidak batuk. Ginjal menjadi perhatian tetapi sekarang berfungsi dengan sangat baik kembali. Kita perlu merawat infeksi yang tersisa dan pemberian makan yang hati-hati untuk mengetahui apakah mereka akan mentolerir diet progresif dan menambah berat badan," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Pilot Bertahan Hidup 36 Hari di Hutan Amazon Seusai Pesawat Jatuh, Seperti Apa?