Mereka juga harus mengikuti tes cepat antigen pada saat kedatangan.
Tes pra-keberangkatan akan dihapus untuk orang yang masuk melalui perbatasan darat tetapi masih akan diperlukan bagi mereka yang masuk melalui rute udara dan laut.
Puncak gelombang omicron di Singapura tampaknya telah berlalu.
Kasus harian baru mencapai 8.940 pada hari Rabu (23/3/2022), turun dari rekor 26.032 infeksi pada 22 Februari.
Mayoritas orang yang terinfeksi di Singapura memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Terbaik di Singapura, dari Gardens by the Bay hingga iFLY Singapore
Sekitar 0,3 persen membutuhkan suplementasi oksigen selama 28 hari terakhir, dan 0,04 persen berada di unit perawatan intensif.
Hingga Selasa, 92 persen populasi telah menyelesaikan seri vaksinasi primer, sementara 71 persen telah menerima booster.
Pihak berwenang mengumumkan dosis booster kedua untuk orang berusia 80 tahun ke atas, orang yang tinggal di panti jompo dan orang yang rentan secara medis.
Waktu yang disarankan untuk mengambil suntikan itu adalah lima bulan setelah dosis booster pertama.
Baca juga: Singapura Buka Jalur Perjalanan Vaksinasi ke Penang, Bali, India, Vietnam dan Yunani
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Singapura Longgarkan Pembatasan Covid-19, Masyarakat Boleh Tidak Pakai Masker di Luar Ruangan
Baca tanpa iklan