Ancaman bom kedua datang tiga hari kemudian, juga pada penerbangan JU652, Senin (14/3/2022).
Kali ini, pesawat berada lebih jauh di jalur penerbangannya dalam perjalanan ke Moskow.
Pesawat itu sudah terbang selama hampir 40 menit pada saat ancaman bom anonim kedua memicu pengalihan kembali ke Beograd.
Sekali lagi, polisi anti-terorisme memeriksa pesawat dan menemukan bahwa ancaman bom email itu palsu.
Baca juga: Deretan Maskapai Asing yang Masih Layani Penerbangan ke Rusia, Termasuk Emirates
Menurut laporan, ancaman bom diketahui berasal dari Ukraina.
Insiden itu menyebabkan penerbangan Air Serbia ditunda hingga 5 setengah jam.
Ancaman bom ketiga datang kembali satu hari kemudian, pada Selasa (15/3/2022) lalu.
Namun, ancaman ini datang sebelum pesawat berangkat, sehingga hanya mengakibatkan penundaan tiga jam.
Sekali lagi, ancaman mendorong pemeriksaan penuh terhadap pesawat dan dilaporkan berasal dari Ukraina.
Dua ancaman dalam satu hari
Pada Rabu (16/3/2022), Air Serbia mendapat dua ancaman sekaligus yang membuat penerbangannya ke Moskow (SVO) dan St Petersburg (LED) tertunda.
Maskapai tidak pernah membuat pengumuman untuk mengomentari penerbangannya ke Rusia, bahkan ketika kapasitas kursinya hampir meningkat tiga kali lipat sebagai tanggapan atas banyaknya permintaan.
Namun, Presiden Serbia mengatakan kepada media pekan lalu bahwa Air Serbia akan kembali ke jadwal penerbangan lama Moskow dalam waktu dekat.
Ini berarti Air Serbia akan mengoperasikan delapan frekuensi mingguan antara BEG dan SVO, seperti yang dilakukan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Baca juga: Invasi Rusia-Ukraina, Pesawat Penumpang Tulis Relax di Jalur Penerbangan Dekat Perbatasan Ukraina
Baca juga: Fakta Unik Kremlin Moskow, Benteng Terbesar di Eropa yang Berada di Rusia
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.