Rusia ingin menghubungkan Moskow dengan Vladivostok, sebuah kota di Timur Jauh Rusia, dan menjadikan Harbin pada tahun 1989 sebagai pusat jalur kereta api.
Pada awal abad ke-20, banyak orang Rusia mulai berimigrasi ke Harbin, menurut China Briefing.
Baca juga: Deretan Maskapai Asing yang Masih Layani Penerbangan ke Rusia, Termasuk Emirates
Berkat proyek konstruksi Rusia seperti kereta api, Harbin menjadi kota industri penting di China pada 1950-an.
Di antara banyaknya landmark Harbin yang dipengaruhi Rusia, ada sebuah taman yang cukup populer.
Taman itu dinamai menurut nama pemimpin Rusia yang terkenal Joseph Stalin dan sebuah kota wisata yang meniru kota Rusia.
Taman Stalin dibangun pada tahun 1953 dan awalnya bernama Taman Jiangpan.
Baca juga: Nama Menu Mirip Nama Presiden Rusia Vladimir Putin, Restoran Prancis Beri Klarifikasi usai Dikecam
Beberapa situs web tur menyebut taman itu sebagai "bukti persahabatan antara China dan Uni Soviet."
Kota bergaya Rusia diciptakan untuk menawarkan pengalaman lokal berada di Rusia kepada para wisatawan.
Sementara itu, pengaruh Rusia masih jelas terlihat dalam arsitektur kota meski sebagian besar imigran meninggalkan Harbin pada 1950-an.
Seperti halnya Katedral Saint Sophia, gereja Ortodoks Rusia dan salah satu landmark Harbin yang paling ikonik.
Katedral ini dibangun pada tahun 1907 dan merupakan pusat kehidupan spiritual bagi 100.000 pemukim Rusia.
Namun setelah imigran Rusia pergi, banyak gereja tidak lagi digunakan sebagai situs keagamaan.
Saat ini, gereja telah menjadi objek wisata.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Mengakibatkan Perang di Luar Angkasa, Ini Alasannya
Baca juga: McDonalds Akan Tutup Sementara 847 Gerainya di Rusia
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.