Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bukannya Merasa Jijik, Muntahan Paus Ini Justru Banyak Diburu, Apa Istimewanya?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ambergris, Museum Skagway

Baru pada 1724 dokter Boston Zabdiel Boylston menemukan kebenarannya.
Ambergris adalah kotoran ikan paus (atau muntahan).

Ambergris terbentuk di saluran usus paus sperma.

Karena paus mengonsumsi cumi-cumi dan sotong dalam jumlah besar, yang memiliki paruh yang keras dan tajam, ada spekulasi bahwa paus itu menyimpan zat lemak pelindung yang menelan paruh yang keras dan tidak dapat dicerna untuk mencegah melukai usus dan organnya.

Zat tersebut kemudian dikeluarkan dari tubuh, meskipun para peneliti tidak yakin dari ujung mana gumpalan ambergris itu keluar.

Pakar paus sperma Hal Whitehead dari Universitas Dalhousie menduga zat itu kotoran paus.

"Yah, baunya lebih seperti bagian belakang daripada bagian depan," katanya.

Baca juga: VIDEO Viral di Medsos, Paus Tabrak Kapal Nelayan dan Jatuhkan Penumpang

Ambergris di Museum Sejarah Alam Ecomare (Foto: EcomareDerivative work: MagentaGreen, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Saat pertama kali dikeluarkan dari usus, ambergris berwarna putih pucat, lembut, dan berminyak dengan bau feses yang kuat.

Ambergris kemudian mengapung ke permukaan laut di mana terkena sinar matahari dan air asin, secara bertahap mengeras, mengembangkan warna abu-abu gelap atau hitam, tekstur berkerak dan lilin.

Semakin lama ambergris berada di laut, semakin banyak aroma laut yang terkandung di dalamnya.

Ini "seperti mentega di lemari es Anda yang menyerap bau di dalam kulkas", jelas Vera Thoss dari Universitas Bangor.

Akhirnya gumpalan itu terdampar di pantai, di mana mereka dikumpulkan dan dijual dengan harga yang menguntungkan.

Satu pon ambergris yang ditemukan oleh seorang anak laki-laki berusia delapan tahun di Inggris pada tahun 2012 dikatakan bernilai $63.000 .

Mahalnya harga dikarenakan kelangkaan bahan tersebut.

Menurut Christopher Kemp, penulis Floating Gold: A Natural (and Unnatural) History of Ambergris, hanya sekitar satu persen dari 350.000 paus sperma di dunia yang memproduksi ambergris.

Alih-alih menunggu gumpalan terdampar, banyak kolektor mencari bangkai paus.

Halaman
1234