"Selain menghembuskan kehidupan baru ke dalam pesawat yang sudah pensiun, kami senang bahwa kami dapat memanfaatkan keahlian dalam konversi pesawat untuk mengembangkan solusi inovatif yang akan digunakan dalam perang penting melawan kebakaran hutan yang meningkat jumlahnya di berbagai titik api di seluruh dunia," imbuhnya.
Baca juga: Longgarkan Protokol Kesehatan, Inikah Maskapai Pertama yang Hapus Aturan Masker di Pesawat?
Kemampuan pemadam kebakaran yang mengesankan
Penggunaan inovatif 757s pensiunan ini akan membuat pesawat yang baru dikonversi membawa total kapasitas 7.000 galon tahan api pada beban penuh.
Ketika memasuki layanan pada tahun 2024, dengan kapasitas yang mengesankan, 757P2T akan menjadi salah satu pesawat pemadam kebakaran udara terbesar yang tersedia di pasar.
Mengomentari kesepakatan yang dicapai antara kedua organisasi untuk pengembangan 757P2T, Darrin Henry, Anggota Pelaksana Galactic Holdings, mengatakan, "Kami memilih untuk bermitra dengan ST Engineering dalam program pemadam kebakaran ini karena kami yakin akan kemampuannya untuk memberikan solusi pemadam kebakaran dan sangat inovatif yang akan membantu mendorong nilai bagi investor kami."
"Kami telah berkomitmen untuk menyebarkan Boeing 757P2T pertama pada tahun 2024 dan membangun armada setelah penghargaan dari Sertifikat Tipe Tambahan. Merupakan keuntungan bahwa kami juga dapat mengandalkan ST Engineering untuk layanan pemeliharaan armada masa depan," sambungnya.
Baca juga: Mengapa Laptop Harus Disimpan saat Pesawat Lepas Landas? Pramugari Beberkan Alasannya
Menurut ST Engineering, pesawat tanker baru akan dilengkapi dengan sistem pengeluaran retardant yang canggih.
Sistem, yang masih dalam pengembangan, memastikan tingkat akurasi yang tinggi ketika bahan penghambat dikirim ke lokasi kebakaran.
Dibandingkan dengan platform pemadam kebakaran udara lainnya yang saat ini beroperasi (seperti Boeing 747 dan McDonnell Douglas DC-10), Boeing 757P2T menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih tinggi.
Selain itu, kinerjanya yang 'panas dan tinggi', di samping kemampuannya untuk beroperasi dari landasan pacu yang jauh lebih pendek daripada pesaingnya yang lebih besar, memberikan 757P2T keunggulan kompetitif saat kebakaran terjadi di wilayah yang lebih terpencil di dunia.
Tonton juga:
Baca juga: Aturan Baru Naik Pesawat di Bandara Hang Nadim Batam, Penumpang Tak Perlu PCR dan Antigen
Baca juga: Lubang di Jendela dan 7 Fitur Tersembunyi di Pesawat, Jarang Diketahui Penumpang
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar fakta unik pesawat, di sini.
Baca tanpa iklan