TRIBUNTRAVEL.COM - Melakukan perjalanan udara untuk urusan bisnis sering dilakukan sebagian orang.
Tak jarang mereka juga harus membawa laptop untuk bekerja.
Tapi tahukah traveler bahwa laptop harus disimpan saat pesawat lepas landas?
Aturan ini harus dipatuhi setiap penumpang tanpa terkecuali.
Baca juga: Pramugari Ungkap Kekesalannya ketika Sering Dijuluki Pelayan Udara
Dilansir dari Rd.com, Selasa (8/3/2022), Pramugari akan meminta semua penumpang untuk mematikan perangkat elektronik untuk lepas landas, termasuk laptop.
Jika ada penumpang yang tidak mematikan laptop mereka, maka tugas pramugari untuk langsung memberitahu untuk mematikan dan menyimpan laptop tersebut.
"Sebelum lepas landas dan mendarat, kabin penumpang harus disiapkan agar jika terjadi keadaan darurat, evakuasi dapat dilakukan dengan cara yang paling aman dan secepat mungkin," catat seorang pilot komersial.
Awak pesawat menganggap kegagalan untuk mematuhi instruksi keselamatan ini dengan sangat serius.
"Jika penumpang tidak menuruti permintaan pramugari, pesawat akan berbalik arah dan kembali ke gerbang," kata Susan Fogwell, pramugari veteran yang bekerja di sebuah maskapai besar.
"Penumpang akan diminta turun dari pesawat," imbuhnya.
Mengapa laptop harus disimpan saat lepas landas?
Sama seperti barang lainnya, laptop dapat berubah menjadi proyektil selama penerbangan jika tidak disimpan dengan aman.
"Benda-benda besar yang longgar di kabin dapat dengan mudah bergerak selama keadaan darurat, menghalangi jalan atau melukai penumpang," catatan pilot.
"Laptop tidak terkecuali dengan aturan ini," imbuhnya.
Selain itu, laptop menghadirkan risiko tambahan karena tingginya jumlah daya yang tersimpan dalam baterai mereka.
Baca tanpa iklan